Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Juni 2019, Nasabah Rekening Laku Pandai Capai 24 Juta Lebih

Kompas.com - 27/07/2019, 12:25 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif alias Laku Pandai mengalami pertumbuhan nasabah mencapai 24.226.083 rekening hingga Juni 2019.

Pertumbuhan ini lebih dari 2 kali lipat jika dibandingkan dengan Bulan Juni 2015 yang hanya berkisar 35. 984.

"Saat ini, pertumbuhan pemegang (peserta/nasabah) rekening Laku Pandai sudah mencapai 24 juta lebih," kata Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohammad Miftah dalam media gathering perkembangan Laku Pandai di Banyuwangi, Jumat (26/7/2019).

Baca: Riset: Laku Pandai dan Layanan Keuangan Digital Dorong Inklusi Keuangan

Miftah mengatakan, perkembangan nasabah pemilik rekening ini tak luput dari jasa agen Laku Pandai yang juga terus tumbuh. Hingga Juni 2019, jumlah agen Laku Pandai telah mencapai 1.123.098 juta agen dengan 222 agen syariah.

Angka ini meningkat pesat dibanding tahun 2015 yang jumlahnya sekitar 3.000 agen. Adapun, 65 persen agen tersebar di Pulau Jawa dan 35 persen di luar Pulau Jawa.

"Per Juni 2019 itu ada 1.123.098 agen, baik agen perorangan maupun agen badan hukum. Meningkat di banding awal-awal tahun 2015 yang cuma 3.000 agen," ungkap Miftah.

Pesatnya pertumbuhan itu membuat pemerintah menargetkan pertumbuhan rekening Laku Pandai bisa mencapai 75 persen atau sekitar 52,6 juta rekening, yang saat ini baru mencapai 24 juta nasabah.

Target itu, kata Miftah, terasa sulit untuk tercapai karena kerap menemui kendala yang menghalangi persebaran Laku Pandai, terutama dalam hal jaringan komunikasi dan infrastruktur.

Dia pun meminta pemerintah segera menanggulangi masalah ini dengan memberikan kemudahan akses jaringan dan infrastruktur.

"Kami berharap pemerintah bisa memberikan bantuan untuk jaringan di wilayah yang terkendala jaringan. Karena tidak semua bank agen Laku Pandai memiliki satelit. Bank-bank yang tidak memiliki satelit kan harus didukung dengan sinyal," pungkas Miftah.

Laku pandai merupakan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif. Sementara layanan keuangan digital merupakan perluasan layanan sistem pembayaran menggunakan teknologi, baik melalui telepon genggam maupun web, yang tidak dilakukan di kantor fisik alias oleh pihak ketiga yang disebut agen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com