Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-Hati, Indonesia Jadi Target Penipuan Iklan Digital

Kompas.com - 08/08/2019, 15:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengguna ponsel mendominasi, yakni sekitar 90 persen di Indonesia, membuat pola pengiklan pun beralih ke digital. Terbukti, iklan digital Indonesia merupakan terbesar kedua di Asia-Pasifik.

Kendati terbesar, Indonesia juga merupakan negara yang paling terancam sampah digital alias penipuan iklan (ad fraud). Disinyalir, ini disebabkan volume dan pembelanjaan iklan yang tumbuh signifikan.

"Di negara ini, industri yang menjadi target adalah para pengguna terbesar dalam pemasaran digital dan seluler. Industri-industri yang ditargetkan termasuk e-commerce, tekfin, FMCG, dan sektor game," kata Managing Director IAS di Asia Tenggara Laura Quigley di Jakarta, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: Hati-hati, Penipuan Iklan Digital di Indonesia Kedua Terbesar Sedunia

Terbukti, di sektor global sendiri, pengiklan diperkirakan kehilangan 42 miliar dollar AS karena fraud alias kejahatan tersebut. Di Asia Pasifik, sebanyak 17 juta dollar AS juga hilang sebagai dampak dari penipuan iklan.

Sayangnya, kata Quigley, hingga kini masih banyak marketer alias pengiklan yang belum menyadari bahwa mereka terdampak ad fraud.

"Hanya 43 persen konsumen yang mengetahui bahaya ad fraud. Sementara berdasarkan survei kami pada semester I 2019, di Indonesia 33 persen pemasar masih rendah pengertiannya terhadap tingkat penipuan periklanan," ujar dia.

Baca juga: OJK Akan Atur Pedoman Iklan di Platform Digital

Untuk itu, kata Quigley, pengiklan disarankan untuk memilih publisher iklan yang tepercaya dan aman, baik itu iklan programmatic maupun bentuk iklan lainnya.

"Ad fraud akan tetap ada, tidak mungkin hilang sampai di angka 0. Tapi setidaknya cara-cara itu akan meminimalisir adanya ad fraud," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com