TANGERANG, KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-74, ada nuasa berbeda yang disajikan Garuda Indonesia dalam kegiatan upacara bendera yang digelar di Kantor Pusat Garuda Indonesia, Tangerang, (17/8/2019).
Garuda Indonesia menggelar upacara bendera dengan menggunakan armada klasik Douglas DC 3 Dakota guna menghadirkan nuansa era kemerdekaan tempo dulu dan sejarah penting dari armada klasik tersebut.
"Pada peringatan Kemerdekaan RI ke-74 ini, kami mengajak seluruh jajaran manajemen, karyawan, maupun masyarakat luas untuk mengkhidmati arti penting sejarah perjuangan Kemerdekaan RI," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dalam siaran pers, Sabtu (17/8/2019).
Seperti diketahui, tahun 1949 Bung Karno disambut di Bandara Kemayoran dengan armada klasik Douglas DC 3 Dakota yang merupakan armada pesawat Garuda Indonesia Airways.
Armada tersebut turut memiliki arti sejarah penting dalam mengantarkan Presiden Soekarno dari Yogyakarta menuju Jakarta pada tahun 1949.
Untuk mengenang sejarah penting itu, Garuda Indonesia menghadirkan kembali napaktilas kembali Bung Karno terbang dari Maguwo, Yogyakarta dan mendarat dibandara di Kemayoran dan menuju Istana Negara dalam upacara bendera pagi tadi.
Ari mengatakan, armada itu memiliki makna tersendiri bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawan Garuda Indonesia. Dengan menggunakan armada klasik tersebut, pihaknya bisa mengenang kiprah Garuda Indonesia yang telah ada sejak era kemerdekaan RI sebagai maskapai nasional.
"Serta turut andil mengantarkan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, kembali ke Ibukota pada era setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) yang sekaligus menandai penerbangan bersejarah Garuda Indonesia," kata Ari.
Menurutnya, sejarah selalu mengajarkan Garuda Indonesia untuk selalu bersyukur dengan capaian kemerdekaan sejak tahun 1945 hingga saat ini. Untuk itu, pihaknya akan terus berusaha memberikan kontribusi terbaik seperti perubahan positif untuk negeri. Namun, kata Ari, berubahan positif itu harus dimulai dari pengabdian dan kerja keras.
"Patut kita sadari bahwa perubahan di mulai dari pengabdian tanpa pamrih dan kerja keras. Pengabdian yang merupakan ketulusan dan keikhlasan akan mendatangkan kebahagiaan. Spirit tersebut yang terus memotivasi Garuda Indonesia untuk terus berkontribusi memberikan yang terbaik untuk Indonesia yang lebih baik," ungkap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.