Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada No Deal Brexit, Defisit Anggaran Inggris Melonjak

Kompas.com - 21/08/2019, 17:41 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

LONDON, KOMPAS.com - Pada semester I-2019, utang pemerintah Inggris mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Hal tersebut menjadi peringatan atas rentannya kondisi keuangan di tengah realisasi wacana keluarnya Inggris dari Uni Eropa dengan tanpa persetujuan (no-deal Brexit).

Defisit anggaran Inggris sepanjang April dan Juli 2019 ini mencapai 16 miliar poundsterling (19,4 miliar dollar AS). Angka tersebut 60 persen lebih tinggi jika dibandingan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Inggris Tak Siap untuk No-Deal Brexit, Mengapa?

Seperti dikutip dari Bloomberg, angka yang dikeluarkan oleh Kantor Statistik Nasional setempat menunjukkan pertumbuhan cukup pesat sejak krisis keuangan 10 tahun yang lalu. Pasalnya kala itu, pengeluaran pemerintah tumbuh dua kali lipat dari pendapatan. Kondisi kali ini pun menunjukkan adanya kemungkinan kian merosotnya ekonomi Inggris.

Kondisi tersebut sangat tidak menguntungkan bagi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang telah menjanjikan 20 miliar poundsterling pengurangan pajak serta meningkatkan anggaran untuk kepolisian, kesehatan dan pendidikan.

Defisit anggaran tersebut bisa bertambah hingga 30 miliar poundsterling jika Inggris memaksakan diri untuk keluar dari Uni Eropa tanpa ada kesepakatan pada 31 Oktober mendatang.

Secara historis, Inggris telah berhasil menurunkan defisit anggarannya dari hampir 10 persen dari PDB di medio 2009 hingga 2010, ke level terendah selama 17 tahun menjadi hanya 1,1 persen pada tahun lalu.

Baca juga: Ketidakpastian Brexit Ancam Iklim Investasi Inggris

Biasanya, Juli merupakan bulan baik bagi anggaran pemerintah lantaran Kementerian Keuangan setempat mendapatkan pendapatan perpajakan yang lebih besar dibanding bulan lain.

Namun, bulan lalu, biro statistik mencatatkan surplus anggaran pemerintah hanya sebesar 1,3 persen. Jauh lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan surplus hingga 3,6 miliar dollar AS.

Pendapatan perpajakan merosot 0,5 persen ketika di sisi lain pengeluaran melonjak hingga 6,5 persen.

Utang pemerintah pun diprediksi bakal melebihi target yang sebesar 29,3 miliar poundsterling. Sementara defisit bakal turun menjai 23,6 miliar poundsterling pada tahun fiskal 2018 hingga 2019.

Pada bulan Juli ini, banyak perusahaan bakal membayar angusan pajak berdasarkan estimasi laba mereka untuk tahun ini. Walaupun demikian, pendapatan pajak korporasi Inggris pada semester I-2019 ini merosot 1,1 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara untuk pajak pekerja yang jatuh tempo pada 31 Juli mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen dengan pendapatan meningkat 3,2 persen.

Menteri Keuangan Inggris Raya Sajid Javid telah berjanji untuk mematuhi aturan fiskal yang ada yang mensyaratkan bahwa defisit anggaran struktural dijaga di bawah 2 persen dari PDB pada tahun 2020-21 dan beban utang pemerintah menurun.

Namun, ada keraguan atas prospek jangka panjang untuk keuangan publik.

Pasalnya, hingga Juli 2019, utang bersih pemerintah tidak termasuk utang Bank of England telah meningkat dua kali lipat sejak krisis keuangan berada di kisaran 74,1 persen dari PDB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com