Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudiantara soal Ekonomi Digital: Kalau Diatur Terlalu Ketat, Anak muda Bilang Jadul!

Kompas.com - 28/08/2019, 20:02 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak beberapa tahun terakhir ini ekonomi digital terus tumbuh dan berkembang di Indonesia. Bisnis yang berbasis paduan antara teknologi-internet ini terus menggeliat.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan bisnis ekonomi digital di Tanah Air. Guna menghadapi tantangan ke depan, aturan yang dikeluarkan tidak boleh terlalu kaku.

"Dalam pengembangan ekonomi digital harus ada light touch regulation. Tidak boleh diatur terlalu ketat," kata Rudiantara ditemui di Pasific Place, Jakarta, Rabu (27/8/2019).

Baca juga: Indonesia Jadi Pasar Menjanjikan untuk Ekonomi Digital

Menurut Rudiantara, jika aturan yang diterbitkan terlalu ketat maka sangat berdampak pada kehadiran dan kemajuan bisnis dalam ekonomi digital, termasuk bisnis rintisan atau startup.

Karena itu, diperlukan prinsip kehati-hatian dalam merumuskan hingga menerapkan sebuah aturan yang bersinggungan langsung dengan ekonomi.

"Kalau diatur terlalu ketat, anak muda bilang 'jadul'. Jadi biarkan mereka berkembang," ujarnya.

Dia menambahkan, pemerintah saat ini tidak hanya bertugas mengatur ekosistem berbisnis di Indonesia lewat aturan saja. Akan tetapi juga melihat sejauh mana perkembangan bisnis-bisnis yang ada setelah adanya sebuah aturan dikeluarkan/diterapkan.

Artinya, pemerintah harus mencermati secara seksama dan bijak mengenai perkembangan ekonomi digital.

"Pemerintah tidak hanya urus regulasi, success rate hanya 5 persen. Kalau (aturan) ketat bisa turun. Pemerintah pindah dari regulasi jadi fasilitasi," katanya.

Baca juga: Dua Tantangan untuk Pajak di Era Ekonomi Digital, Apa Saja?

Selain aturan kata Rudiantara, pemerintah mulai mengalihkan fokus pada penyediaan fasilitas pendukung bisnis di dalam ekonomi digital. Karena seiring waktu bisnis ini sudah makin menggeliat di kaum muda atau milenial.

"Fasilitasi, bahkan mengakselerasi adanya pemain besar, unicorn bahkan decacorn," sebutnya.

Ia juga menyampaikan, ekonomi Indonesia di tahun mendatang bisa tumbuh di atas 5 persen. Karena itu, harus didukung dengan aturan yang mudah untuk berinvestasi di Tanah Air.

"Investasi harus kita perjuangkan. Pak Jokowi pesan deregulasi (harus dilakukan) agar investasi mudah dari dalam dan luar negeri. Ekonomi kita tergantung pada domestic consumption," ucap dia.

Indonesia kini dipandang sebagai negara yang sangat menjanjikan bagi pasar ekonomi digital. Apalagi, belakangan ini industri digital terus berkembang dan menunjukkan tren positif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per April 2019, setidaknya ada lebih dari 170 juta pengguna aktif internet di Tanah Air. Dengan demikian, Indonesia menjadi yang sangat menjanjikan di tengah perkembangan ekonomi digital.

Baca juga: Hasil Pertemuan G20 di Bidang Ekonomi Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com