Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Kasus Rp 800 Triliun Bank Mandiri | Pajak Gundala | Nexmedia Berhenti Siaran

Kompas.com - 02/09/2019, 06:06 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Bank Mandiri, Rp 800 Triliun Disembunyikan, 2 Kali Pindah Ibu Kota

Setelah sebelumnya diterpa isu tak sedap akan merugi, PT Bank Mandiri Tbk kembali terkena serangan hoaks. Serangan hoaks kali ini adalah bakal dituntut nasabah karena menghilangkan dana Rp 800 triliun.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menceritakan kronologi kejadiannya. Tanggal 17 April, pria asal Swedia bernama Olsson Bo Michael menyambangi kantor cabang Bank Mandiri cabang Cempaka Mas.

Tujuannya, untuk menanyakan transfer dana sebesar 50 miliar Euro. Sehari setelahnya, Olsson mengirimkan email ke Bank Mandiri cabang Cempaka Mas ke kantor pusat Bank Mandiri tanggal 18 April.

"Selanjutnya, tanggal 24 April 2019, Bank Mandiri mengirimkan surat penjelasan kepada Olsson tidak pernah ada transfer sebesar 50 miliar euro ke rekening yang bersangkutan. Bank Mandiri juga mengundang Olsson tanggal 25 April ke kantor cabang untuk menjelaskan validitas transfer itu," cerita Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas.

Baca selengkapnya di sini

2. Perombakan Pimpinan BUMN, Rini Langgar Perintah Jokowi?

Menteri BUMN Rini Soemarno pada Juli 2019 lalu meminta lima perusahaan BUMN yang go public untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB).

Sebagai pemegang saham mayoritas, Menteri BUMN memang berhak untuk meminta hal itu.

Kelima perusahaan pelat merah itu adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.

Akhir Agustus ini, kelima BUMN tersebut beres melakukan RUPSLB. Hasilnya, dua direktur utama bank BUMN, yakni Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara ( BTN) Maryono dan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Suprajarto menjadi "korban".

Apakah keputusan Rini itu melanggar perintah Presiden Joko Widodo? Baca di sini

3. Soal Kabar Nasabah Jenius Dibobol Hacker, Ini Penjelasan BTPN

Perkembangan layanan perbankan digital memang menawarkan berbagai kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi.

Namun, berbagai kemudahan tersebut pun dalam praktiknya harus diiringi dengan kehati-hatian, baik oleh nasabah, perbankan, maupun pihak ketiga dalam bertransaksi. Pasalnya, kian canggih perkembangan teknologi, kian meningkat pula pula kemampuan pihak-pihak yang berniat jahat untuk meretas teknologi tersebut.

Para peretas alias hacker menjadikan layanan digital perbankan sebagai sasaran mereka untuk mendapatkan keuntungan.

Seperti yang dialami oleh influencer Wisnu Kumoro baru-baru ini. Ia mengklaim akun rekening Jenius yang merupakan layanan digital milik Bank BTPN, mengalami pembobolan dan uangnya ludes dalam waktu kurang dari 24 jam.

Nah bagaimana tanggapan BTPN mengenai hal ini? Simak di sini

4. 'Booming' Gundala, Ditjen Pajak Tanya 'Mas Patriot Udah Bikin NPWP?'

Ada-ada saja unggahan di akun media sosial Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak untuk mengingatkan masyarakat bayar pajak.

Setelah sebelumnya pernah membahas mukena Syahrini yang harganya fantastis, kali ini Ditjen Pajak memanfaatkan film superhero lokal, Gundala, untuk memberikan edukasi pajak.

Dalam akun Twitter resminya, @DitjenPajakRI mengunggah gambar dengan sosok yang mirip dengan Gundala sedang memegang kartu Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP).

Di dalam gambar itu terdapat tulisan: "MAS PATRIOT, UDAH BAYAR PAJAK?". Disertai tulisan besar jawabannya: GUA UDALA dan tulisan Udah bayar pajak uga 0,5 persen di bawahnya.

Simak selengkapnya di sini

5. Mulai Hari Ini, Nexmedia Berhenti Siaran

Layanan televisi kabel Grup Emtek, Nexmedia, berhenti beroperasi efektif mulai hari ini, Minggu (1/9/2019).

Dikutip dari laman resmi Nexmedia, pihaknya telah menghentikan siaran pada Sabtu kemarin, (31/8/2019).

"Terima kasih atas kebersamaan Anda bersama Nexmedia selama ini. Bersama ini kami informasikan bahwa Nexmedia akan menghentikan siaran pada tgl 31 Agustus 2019," kata pihak Nexmedia dikutip laman resminya, Minggu (1/9/2019).

Tak lupa, Nexmedia mengucapkan terima kasih kepada pelanggan setia yang menggunakan layanan TV kabelnya.

Baca selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com