Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Jangan Buru-buru Cabut Subsidi Listrik Pelanggan 900 VA

Kompas.com - 04/09/2019, 19:02 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta untuk tidak buru-buru mencabut subsidi listrik 24,4 juta pelanggan 900 VA.

Sebab, banyak risiko dari pencabutan subsidi tersebut.

Demikian kata pengamat energi dari Indonesian Resources Studies, Marwan Batubara kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (4/9/2019).

"Datanya harus benar-benar dan diversifikasi dulu sebelum diputuskan, jangan cari gampangnya saja lah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Catat, Subsidi Listrik 24,4 Juta Pelanggan 900 VA Dicabut pada 2020

Dalam rapat Panitia Kerja (Panja) Anggaran Banggar DPR, Kementerian ESDM menyebut bahwa 24,4 juta pelanggan listrik 900 VA tersebut merupakan rumah tangga mampu (RTM).

Sedangkan 7,1 juta pelanggan listrik 900 VA lainnya tetap diberikan subsidi karena merupakan rumah tangga miskin.

Dengan mencabut subsidi 24,4 juta pelanggan listrik 900 VA, maka subsidi listrik menjadi Rp 54,8 triliun pada 2020, lebih kecil dari Rp 65,3 triliun pada 2019.

Menurut Marwan, data pelanggan tersebut harus terlebih dahulu diverifikasi sebelum subsidi listrik dicabut.

Pasalnya, 24,4 juta pelanggan bukanlah angka yang sedikit.

Baca juga: Subsidi 900 VA Dicabut, PLN Bilang Akan Ada Penyesuaian

Terlebih lagi, banyak pelaku usaha mikro dan kecil juga masuk dalam kategori pelanggan listrik 900 VA.

Apabila tidak data tidak akurat, maka pencabutan subsidi bisa tidak tepat sasaran.

"DPR juga kan mestinya membela orang banyak jangan membela yang tidak menjalankan fungsinya yang optimal," kata dia.

Sebelumnya, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga menolak rencana pemerintah mencabut subsidi listrik 24,4 juta pelanggan 900 VA pada 2020.

Menurut Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun, mayoritas pelaku usaha mikro dan kecil merupakan pelanggan listrik 900 VA yang selama ini masih disubsidi pemerintah.

"Pak Jokowi, kami menolak subsidi 900 VA dicabut," ujar Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

"Pak Jokowi, janganlah kebijakan yang sudah baik kepada rakyat, usaha mikro dan kecil ini digeser," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com