Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Jumlah Kelas Menengah di Indonesia akan Jadi Magnet Investasi

Kompas.com - 16/09/2019, 14:28 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan memasuk masa revolusi konsumen pada 2020 mendatang. Hal ini ditandai dengan meningkatnya populasi kelas menengah atau middle class pada tahun depan.

Presiden Joko Widodo mengatakan, momentum ini secara positif akan meningkatkan daya saing untuk Indonesia di mata investor asing.

"Lima tahun lalu, hanya 70-an juta penduduk yang naik kelas. Tahun depan, naik 100 persen jadi 141 juta penduduk. Implikasinya Indonesia akan semakin menarik," kata Jokowi di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Jokowi menyampaikan, semakin besar peluang itu, maka pemerintah akan terus berupaya mempersingkat dan mempermudah proses perizinan investasi.

Baca juga : Di Negara Maju, Makin Sedikit Milenial yang Termasuk Kelas Menengah

Cara ini diambil untuk meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global, karena Indonesia masih tertinggal dengan negara lain dalam hal daya saing dan produktifitas.

"Kami pemerintah akan terus bekerja keras menghilangkan halangan bisnis investasi. Sehingga kecepatan kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," terangnya.

Di sisi lain, Jokowi menuturkan, situasi ekonomi global saat ini penuh dengan ketidakpastian yang terus mengintai Indonesia. Karena itu, kondisi seperti inilah yang harus diperhatikan dan dicermati bersama.

"Bahwa situasi ekonomi dunia saat ini penuh ketidakpastian, perang dagang masih terus berjalan menghantui kita," lanjutnya.

Dia menjelaskan, dari perang dagang itu banyak hal yang akan ditimbulkan dan berdampak negatif bagi perekonomian. Salah satunya ialah resesi. Apalagi, sejumlah negara saat ini sudah dilanda resesi.

"Tekanan eksternal baik berupa kemungkinan potensi resesi pada 1-1,5 tahun yang akan datang," ungkapnya.

Presiden mengungkapkan, dengan adanya ancaman resisi itu, kini pemerintah sudah mulai mencermatinya dan melakukan perhitungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com