Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimisme Negosiasi Perang Dagang Redup, Wall Street Ditutup Merah

Kompas.com - 09/10/2019, 06:41 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, kembali memerah lantaran optimisme investor terhadap negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali surut.

Seperti dikutip dari CNBC, Rabu (9/10/2019) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 313,98 poin atau 1,2 persen menjadi 26.164,04.

Indeks S&P 500 ditutup lebih rendah 1,6 perse menjadi 2.893,06 dan Nasdaq Composite tergelincir 1,7 persen jadi 7.823,78.

Sebagai informasi, Amerika Serikat memutuskan untuk memperluas aksi boikot beberapa produk perdagangan dengan China pada Senin (7/10/2019) termasuk perusahaan intelijen.

Hal tersebut dimaksudkan untuk menekan Beijing terutama terkait bagaimana mereka menyikapi etnis minoritas muslim.

Menteri Luar Negeri China mengatakan akan tetap siaga untuk membalas semakin meluasnya daftar hitam perdagangan tersebut. Hal lain yang juga membebani Wall Street adalah pernyataan Departemen Luar Negeri AS mengenai pemberlakuan larangan visa pada pejabat China terkait dengan pelanggaran hak asassi manusia terhadap muslim minoritas China.

Namun demikian, saham masih sempat terdorong naik setelah Gubernur Bak Sentral Amerika Serikat Jerome Powell mengatakan, bank sentral bakal melakukan ekspansi terhadap neraca saldonya (balance sheet). Hal tersebut dilakukan sebagai respon terhadap isu pendanaan di pasar obligasi AS beberapa pekan belakangan.

Namun demikian, hal ini bukan berarti The Fed melakukan aksi pelonggaran kuantitatif (quantitative easing). Namun, Powell mengatakan bank sentral akan lebih melonggarkan neraca saldonya.

Sebagai informasi, beberapa saham yang membuat indeks saham AS memerah adalah saham-saham perbankan. Citigroup, Bank of America dan JP Morgan Chase masing-masing merosot lebih dari 1 persen. Adapun di sektor industri indeks S&P 500 tergelincir 1,6 persen dipimpin oleh penurunan saham Caterpillar dan Deere.

Saham perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook, Amazon dan Alphabet juga merosot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com