Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Saing Indonesia Turun, Menkeu Siapkan 4 Jurus Ini

Kompas.com - 11/10/2019, 16:40 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.comDaya saing Indonesia berdasarkan laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) pada Global Competitiveness Index 4.0 2019 turun 5 peringkat ke posisi 50, dengan meraih nilai 64,8.

Melihat capaian itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah sudah punya setidaknya 4 jurus untuk mendongkrak sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar lebih baik.

"Pertama dengan anggaran pendidikan, yang mencapai lebih dari Rp 508 triliun tahun depan," kata Sri Mulyani di Tangerang, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Indeks Daya Saing Global Indonesia Turun Menjadi 50 Dunia

Langkah kedua adalah memberikan insentif kepada pemerintah daerah untuk menyelaraskan dengan kebutuhan di sektor pendidikan. Sebab, sebagian besar dana pendidikan dieksekusi oleh daerah.

"Ketiga kami akan bantu dengan insentif fiskal, yaitu peranan dari swasta untuk bisa melakukan pelataihan training vokasi. Sehingga kualitas SDM Indonesia makin diperbaiki," tuturnya.

Dia menyebutkan, pihaknya akan terus melakukan berbagai macam instrumen fiskal untuk membantu membangun SDM. Sehingga daya saingan makin meningkat.

"Keempat kami bangun kampus atau sekolah, itu dilakukan baik melalui anggaran belanja di KL (Kementerian/Lembaga) di PUPR dan Kemenag," jelasnya.

Baca juga: Menkeu Terbitkan Aturan soal Super Deduction Vokasi

Selain itu, lanjut dia, Kemenkeu juga mendiversifikasi pembiayaan sehingga bisa bangun fasilitas pendidikan secara lebih cepat melalui sejumlah aturan.

Menkeu menyatakan pihaknya siap sedia untuk membantu dalam membangun.

"Tetapi tentu ini sangat tergantung dari KL sendiri Menristekdikti, Mendikbud, Menag, Menperin, Menaker dan juga Pemda. Kami akan terus membantu apa yang memang dibutuhkan karena sekarang pertanyaan yang sering muncul adalah dengan anggaran yang segitu besar kenapa kita tidak mampu mendapatkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik? itu yang mungkin harus menjadi fokus kita," ungkapnya.

Menurut dia, saat ini masih ada persoalan fundamental di Indonesia yang menyangkut SDM.

Baca juga: Sri Mulyani Bersih-bersih Pantai, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com