Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULAR MONEY] Gaji Nadiem Sebagai Mendikbud | Gagal "Move On" dari Susi dan Jonan

Kompas.com - 25/10/2019, 08:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan seputar besaran gaji dan tunjangan para menteri di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 mencuri perhatian publik sepanjang Kamis (34/10/2019).

Latar belakang para menteri yang beragam membuat informasi gaji dan tunjangan pembantu Presiden menjadi hal yang ingin diketahui publik. Sebut saja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang sebelumnya menjabat CEO Gojek.

Selain itu publik juga masih belum bisa move on dari dua figur mantan menteri yakni Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan. Pemberitaan kedunya juga masuk dalam daftar berita terpopuler Money Kompas.com kemarin.

Berikut 5 berita terpopuler di kanal Money:

1. Lepas CEO Gojek, Berapa Gaji Nadiem Makarim Sebagai Mendikbud?

Nadiem Makarim resmi meninggalkan jabatan CEO Go-Jek setelah menerima tawaran Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Baca juga: Jokowi Siapkan Para Wakil Menteri, Bagaimana Kebutuhan Anggarannya?

Keputusan Nadiem itu bukan tanpa konsekuensi. Gaji tinggi seorang CEO harus ia relakan untuk dilepas. Kini gajinya akan ditanggung negara dengan nominal yang tidak lebih besar ketimbang menjadi CEO Gojek.

Lantas berapa gaji Nadiem sebagai Mendikbud? Bara berita selengkapnya di sini.

2. Erick Thohir Kritik Bisnis Model Sarinah yang Ketinggalan Zaman

Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir mengkritik bisnis model yang saat ini dijalankan oleh PT Sarinah (Persero).

Menurut mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan itu, bisnis model PT Sarinah sudah ketinggalan zaman. Sarinah sendiri merupakan perusahaan plat merah yang bergerak di bidang ritel.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Belum Move On dari Susi dan Jonan? Ini Momen Pertama Saat Keduanya Jabat Menteri

 

3. Dahlan Iskan: Semoga Erick Thohir Selamat dari Jerat Birokrasi

Dahlan Iskan menilai Presiden Joko Widodo telah mengambil keputusan tepat dalam menunjuk Erick Thohir menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dahlan sendiri merupakan menteri BUMN di era kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Awalnya, Dahlan mengaku sempat ragu Erick mau menjadi menteri. Sebab, Erick merupakan salah satu pengusaha yang sukses di Indonesia.

Dahlan pun mendoakan Erick sukses di KEmenterian BUMN. Baca berita selangkapnya di sini.

Baca juga: Menteri Ekonomi Didominasi Politisi, Bagaimana Prospek Perekonomian RI ke Depan?

4. Erick Thohir Bocorkan Alasan Jokowi Pilih Bahlil Jadi Kepala BKPM

Bahlil Lahadalia resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bahlil menggantikan posisi Thomas Lembong.

Jokowi memiliki alasan tersendiri memilih Bahlil untuk mengurusi soal investasi di Indonesia. Alasan Jokowi memilih Bahlil menjadi Kepala BKPM dibocorkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Segudang Titipan Susi untuk Edhy Prabowo...

5. Belum "Move On" dari Susi dan Jonan? Ini Momen Pertama Saat Keduanya Jabat Menteri

Tak masuknya nama Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan dalam Kabinet Indonesia Maju menjadi perhatian luas publik.

Di media sosial misalnya, banyak warganet yang belum bisa move on dari kedua nama tersebut. Bahkan muncul meme foto saat keduanya tidur pulas.

Kompas.com meranngkum momen pertama keduanya saat baru menjabat sebagai menteri pada 2014 silam. Baca berita selangkapnya di sini.

Baca juga: Mayoritas Saham BUMN Menguat, Faktor Erick Thohir?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com