Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iuran BPJS Naik, Begini Cara Atur Keuangan untuk Biaya Kesehatan

Kompas.com - 02/11/2019, 11:31 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk semua kelas pada awal tahun 2020, yang berlaku untuk seluruh segmen peserta.

Namun, menjadi polemik bagi para peserta penggunanya.

Tentu saja kenaikan iuran itu dianggap menjadi beban oleh para peserta pengguna kartu kesehatan atau asuransi milik pemerintah.

Dengan kenaikan iuran BPJS Kesehatan tersebut pasti membuatmu harus mengelola keuangan lebih cermat lagi.

Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik, Berikut Besaran Tarifnya

Mengutip beberapa poin dari The Balance, Sabtu (2/11/2019) ada yang mesti perlu kamu ketahui agar biaya kesehatanmu tidak membengkak, antara lain sebagai berikut.

1. Rencanakan Asuransi Kesehatan yang Terbaik

Jangan menilai rencana kesehatan berdasarkan label harga. Meskipun hal pertama yang ingin kita ketahui adalah berapa biayanya, tetapi jawaban untuk pertanyaan itu tidak selalu jelas.

Tergantung pada status keuangan dan kebutuhan keluargamu. Misalnya, jika memilih kebijakan deductible (biaya asuransi yang dikeluarkan oleh si pemilik asuransi) tinggi, maka kamu akan membayar lebih sedikit dalam premi.

Jika kamu atau keluargamu dalam kondisi kesehatan yang baik, tidak mengalami kecelakaan, maka premi yang dirogoh akan sedikit. Jika sebaliknya terjadi, tentu saja akan membayar lebih banyak premi.

Untuk mengevaluasi biaya asuransi kesehatan, perlu melihat seberapa banyak kamu akan membayar pada akhir pengobatan, setelah dilakukan tindakan medis, obat-obatan, perawatan, pencegahan atau keadaan darurat telah diperhitungkan. Bukan berdasarkan pada premi.

Baca juga: Kini Hadir Produk Asuransi Khusus untuk Generasi Sandwich

2. Jangan Lupakan Rencana Asuransi Kesehatan Ketika Berumah Tangga

Satu hal yang sering dilupakan orang adalah rencana kesehatan saat kamu akan berumah tangga, pastinya membutuhkan biaya premi tambahan lagi.

Jadi, ketika kamu telah memiliki pasangan hidup dan berencana menikah, sebaiknya sudah mulai menganggarkan berapa persen penghasilanmu yang harus kamu sisihkan. 

Setidaknya 25-30 persen dari penghasilan disisihkan pada pos dana darurat yang di dalamnya mencakup biaya kesehatan. Sehingga, selama berumah tangga tidak ada lagi kekhawatiran bila keluargamu sakit.

3. Periksa Tagihan Medis, Waspadai Penagihan Saldo!

Penelitian telah menunjukkan bahwa ada tingkat kesalahan yang tinggi dalam penagihan medis. Meskipun kamu mungkin tidak menganggap ini masalah jika memiliki asuransi kesehatan. Tapi, jangan menyepelekannya!

Baca juga: Masyarakat Melek Asuransi, Total Tertanggung Naik 11 Persen

4. Ketika Biaya Medis Naik, Tarif Asuransi Kesehatan Naik

Peningkatan biaya untuk perusahaan asuransi kesehatan diturunkan ke konsumen dengan cara menaikkan tarif secara umum. Memeriksa kesalahan tagihan medis begitu penting, karena dengan tindakan tersebut bisa menghemat uangmu sebelum dibayarkan.

Saat mengecek tagihan medis, kamu perlu meminta tagihan terperinci yang mencantumkan obat-obatan serta perawatan medis.

5. Belilah Obat-obatan Sesuai dengan Klinik atau Rumah Sakit yang Dipilih

Sebelum memilih penyedia asuransi kesehatan pasti ada pilihan klinik, rumah sakit atau puskesmas yang telah bekerja sama. Jika kamu ingin berobat, maka sesuaikan dengan pilihan pengobatan yang telah dipilih agar lebih hemat.

Biasanya, ada obat resep tertentu tidak ada pada tempat pengobatan yang kamu pilih dan diarahkan ke tempat yang lain. Sering ada beberapa opsi untuk pengobatan yang akan diberi peringkat dengan biaya yang berbeda pada daftar obat perusahaan asuransi.

Dengan membawa kartu perusahaan asuransi ke dokter, mereka mungkin dapat memilih opsi yang lebih hemat biaya.

Ketika iuran BPJS telah direalisasikan, cara satu-satunya kamu harus pandai atur keuangan. Tekan anggaran sebisa mungkin dan tetap berdoa serta berolahraga dibarengi jaga pola hidup dan makanan yang sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com