Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Miliarder 25 Tahun | Garuda-Sriwijaya Kisruh Lagi

Kompas.com - 08/11/2019, 06:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel mengenai miliarder berusia 25 tahun yang sukses mendirikan jaringan bisnis hotel OYO menjadi berita populer Money Kompas.com, Kamis (7/11/2019).

Selain itu, ada pula berita mengenai hubungan antara maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air yang kembali bermasalah.

Berikut adalah 5 berita populer Money Kompas.com yang masih layak disimak pagi ini.

1. Masih Berusia 25 Tahun, Ritesh Agarwal Sukses Jadi Miliarder Hotel OYO

Ritesh Agarwal seorang pria berusia 25 tahun asal Gurgaon, India sukses menjadi miliarder, setelah bisnis hotel OYO yang ia kembangkan berekspansi ke negara-negara berkembang.

Meski sempat putus sekolah, Agarwal membuktikan bahwa dirinya bisa sukses bersaing di industri bisnis.

Melansir CNN Kamis (7/11/2019), hingga kini Agarwal sukses membangun hotel budget dengan Brand OYO di India hingga 18.000 lokasi.

Bagaimana cerita sukses Agarwal membangun bisnis? Simak di sini.

2. Hubungan Garuda Indonesia-Sriwijaya Air Kembali Memburuk?

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan bahwa maskapai penerbangan Sriwijaya Air bukan lagi bagian dari maskapai milik pemerintah tersebut.

Dalam keterangan yang diperoleh Kompas.com, Kamis (7/11/2019), Direktur Perawatan dan Servis Garuda Indonesia Iwan Joeniarto menyatakan hal itu terjadi karena kesepakatan antara Garuda Indonesia dan pemegang saham Sriwijaya Air kembali menemui jalan buntu.

"Karena kondisi dan hal tertentu yang membuat kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan, dengan ini kami sampaikan bahwa pemilik Sriwijaya kembali menarik diri," tulis Iwan.

Apa yang terjadi dengan Garuda dan Sriwijaya? Baca di sini.

3. Hubungan Garuda Indonesia-Sriwijaya Air Kembali Memburuk?

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan bahwa maskapai penerbangan Sriwijaya Air bukan lagi bagian dari maskapai milik pemerintah tersebut.

Dalam keterangan yang diperoleh Kompas.com, Kamis (7/11/2019), Direktur Perawatan dan Servis Garuda Indonesia Iwan Joeniarto menyatakan hal itu terjadi karena kesepakatan antara Garuda Indonesia dan pemegang saham Sriwijaya Air kembali menemui jalan buntu.

"Karena kondisi dan hal tertentu yang membuat kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan, dengan ini kami sampaikan bahwa pemilik Sriwijaya kembali menarik diri," tulis Iwan.

Perselisihan apa yang terjadi antara dua maskapai itu? Baca di sini.

4. Istimewa, Luhut dan 2 Menteri Lain Diberi Keleluasan Revisi Anggaran

Pemerintah memberikan keleluasaan kepada kementerian yang mengalami perubahan nomenklatur untuk merevisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2020.

Salah satu kementerian yang diberikan keleluasaan tersebut yakni Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

“Dari segi keuangan, juga pasca DIPA kementerian yang nomenkelatur berubah itu masih bisa memprioritaskan atau merevisi anggaran sesuai prioritas. Itu juga disiapkan,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Siapa saja menteri yang dapat keleluasaan revisi anggaran? Cek di sini.

5. Ini Penyebab Kisruh Garuda-Sriwijaya Versi Yusril Ihza Mahendra

Hubungan business to business antara maskapai pelat merah Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air kembali retak.

Kuasa hukum Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra mengatakan, ada beberapa penyebab hubungan kedua maskapai retak. Penyebab utamanya adalah karena ketidakjelasan perjanjian awal yang dibuat oleh kedua belah pihak.

"Memang banyak kendala dan kekisruhan dalam kerjasama ini yang menurut saya berawal karena ketidakjelasan perjanjian awal yang dibuat lebih dari setahun yang lalu, sehingga terjadi saling salah-menyalahkan," kata Yusril yang juga merupakan salah satu pemegang saham Sriwijaya Air ini, saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian dan Investasi di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Apa penjelasan Yusril selengkapnya? Baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com