Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial Mending Beli Rumah Tapak atau Apartemen?

Kompas.com - 18/11/2019, 12:03 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Bagi seorang milenial pada rentang usia 30 tahun sampai 40 tahun mungkin sudah berpikir dengan investasi masa depan yakni memiliki sebuah hunian. Namun demikian tidak jarang milennial yang bingung dalam memilih hunian yang tepat, apakah akan membeli rumah tapak atau apartemen.

Apartemen dan rumah tapak memiliki keunggulannya masing-masing yang disesuaikan dengan gaya hidup millennial dan juga kebutuhannya. Di sisi lain, keduanya juga memiliki nilai investasi yang terus naik tiap tahunnya secara berbeda.

Nah, lalu mana yang lebih menguntungkan antara apartemen dan rumah tapak? Simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Ditjen Pajak Lelang 56 Unit Apartemen Mulai Rp 400 Juta, Berminat?

Apartemen merupakan rumah susun yang dibangun secara vertikal menjulang ke atas. Apartemen cendrung diminati oleh orang-orang muda dengan gaya hidup urban.

Umumnya apartemen merupakan hunian kedua yang dibeli seseorang dengan dua tujuan yakni sebagai investasi atau sebagai tempat tinggal. Namun tidak jarang juga orang membeli apartemen sebagai hunian pertama.

"Kebanyakan orang beli apartemen untuk dijual dari mulai launching dengan manfaatin spare harga. Tapi ada juga yang beli untuk disewa," kata Indra Tan, Agent Marketing WIKA saat ditemui Kompas.com, di acara IPEX JCC Senayan, Minggu (17/12/2019)

Menurut dia, menyewakan apartemen adalah salah satu investasi yang mudah dan menguntungkan.  Pemilik hanya tinggal menerima pendapatan dari penyewa apartemen.

Selain itu pemilik juga diuntungkan dari biaya maintenance yang akan ditanggung oleh penyewa.

Baca juga: Berapa Harga Rumah yang Cocok untuk Kantong Milenial?

Heintje Mogi, Mortage & Indirect Auto Business Head CIMB NIAGA saat ditemui di Graha CIMB Niaga Jakarta pusat, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa membangunan apartemen tidak membutuhkan lahan yang besar.

Namun jumlah unit yang ditawarkan sangat banyak. Sehingga harga apartemen cenderung lebih murah dibandingkan rumah tapak.

Ia mencontohkan dalam lahan 5.000 meter per segi developer dapat membangun dua tower apartemen dengan masing masing tower memiliki 400 sampai 800 unit di dalamnya. Sehingga bisa menghasilkan lebih dari 1.000 unit, yang mana harganya akan dibagi per unitnya sehingga kepemilikan apartemen bisa lebih murah.

Hal itu berbeda dengan membangun rumah tapak yang membutuhkan luas tanah yang tidak sedikit.

“Kalau kita bangun rumah, Cuma berapa unit yang kita dapat dari 5.000 meter persegi? Jika di dalamnya ada tempat olahraga, tempat ibadah dan lain sebagainya. Kalau dibagi rata 100 meter persegi aja, tidak lebih dari 100 rumah, that’s why orang sekarang bangun ke atas,” jelasnya.

Apartemen saat ini juga memiliki konsep one stop living dan menawarkan berbagai kemudahan dan fasilitas mulai lokasi strategis, hiburan, transportasi, hingga ibadah. Sehingga konsep apartemen sangat cocok bagi milennial urban yang tinggal di kota besar.

Baca juga: Baru Bekerja dan Ingin Punya Rumah? Simak Promo KPR Ini

Meski demikian, rumah tapak tidak kalah menarik dibandingkan apartemen.

Dalam gelaran Indonesia Property Expo (IPEX) 2019 yang digelar di JCC Senayan dalam pekan ini terdapat ragam rumah tapak dengan tawaran-tawaran menggiurkan dari berbagai developer. Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki ketertarikan untuk memiliki hunian rumah tapak.

Namun untuk memiliki rumah dengan harga murah, Anda harus mencarinya agak ke pinggiran kota. Hal ini mengingat fasilitas di kota besar cenderung lebih maju, sehingga meningkatkan nilai jual perumahan-perumahan di kota.

Namun Anda tidak perlu khawatir dengan mempertimbangkan aspek kemudahan yang ditawarkan perumahan di pinggir kota, Anda tetap dapat bermobilitas seperti biasanya. Aspek kemudahan termasuk integrasi tol, transportasi umum, rumah sakit, pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan sebagainya.

Lebih dari itu, investasi rumah tapak memiliki kecenderungan lebih untung dibanding dengan apartemen. Hal ini karena pemilik, tak hanya memiliki bangunannya saja, namun juga tanahnya. Sehingga jika dijual kembali harganya juga akan lebih menguntungkan.

Tentunya investasi rumah juga harus mempertimbangkan faktor yang mendukung nilai propertinya seperti lokasi, akses dan fasilitas.

Pameran IPEX akan berlangsung selama 9 hari dengan menghadirkan lebih dari 650 pilihan hunian, baik rumah tapak, maupun vertikel, serta proeprti komersial.

Terdapat lebih dari 650 proyek perumahan yang dibangun 106 pengembang dengan lokasi tersebar di Jadebotabek yang dipamerkan.

Rentang harganya bervariasi, mulai dari Rp 140 juta hingga Rp 1 miliar yang bisa didapatkan melalui fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN yang menawarkan bunga promo 6,43 persen fix satu tahun.

Baca juga: Mau Beli Rumah atau Apartemen? Pahami Hal Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com