JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir sebulan Mantan Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menggantikan menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti.
Menjadi menteri setelah Susi yang terobosannya kerap nyentrik membuatnya jadi salah satu yang disorot publik.
Publik meminta langkah Edhy sama tegasnya atau lebih tegas dari langkah Susi dalam memerangi pencuri ikan dan segala yang berkaitan dengan sektor kelautan dan perikanan.
Misalnya saja, soal penenggelaman kapal asing yang dilakukan Susi hingga jargon "Tenggelamkan!" viral di media sosial.
Baca juga: Susi soal Penghentian Penenggelaman Kapal: Tak Perlu Lagi Bicara...
Alih-alih menenggelamkan, Edhy punya cara sendiri dalam memerangi illegal fishing. Dia lebih memilih menghibahkan kapal-kapal ikan yang jumlahnya ribuan itu kepada nelayan yang membutuhkan.
Adapun inisiatif tersebut berdasarkan koordinasinya dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan dan Kejaksaan Agung.
"Ini kita serahkan ke nelayan. Semua kemampuan nelayan kita data semua. Ada beberapa hasil pengadilan yang dimusnahkan. Tapi kita lihat lagi yang akan dimusnahkan itu masih memungkinkan untuk disita negara dan direparasi untuk nelayan atau bagaimana," kata Edhy di Jakarta, Senin (18/11/2019).
Edhy menuturkan, langkah ini bukannya karena dia takut terhadap mafia-mafia pencuri ikan, apalagi sebagai pencitraan.
Dia justru melihat ada berbagai macam efek baik bila kapal-kapal yang jumlahnya mencapai ribuan itu tidak ditenggelamkan.
"Kalau hanya sekedar menenggelamkan, kecil buat saya. Bukannya saya takut, enggak ada (takut-takutan). Kita enggak pernah takut dengan nelayan asing. Tapi jangan juga semena-mena sama nelayan kita sendiri," tegasnya.
Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo: Kalau Sekadar Menenggelamkan, Kecil Buat Saya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.