Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Instansi CPNS yang Kosong Pelamar, Ini Kata BKN

Kompas.com - 22/11/2019, 08:54 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah Badan Kepegawaian Negara (BKN) membuka Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 11 November 2019, laman http:// sscasn.bkn.co.id diserbu ribuan pendaftar. 

Akan tetapi, ada beberapa instansi dan formasi CPNS masih kosong pelamar.

Mengutip Twitter BKN, terdapat update instansi yang masih kosong pelamar, antara lain sebagai berikut.

  1. Analis Informasi Kebudayaan
  2. Pengawas Olah Raga
  3. Pengelola Penggerak Peran Serta Masyarakat di Bidang Kesehatan
  4. Penyusun Kebutuhan Perlengkapan Jalan 
  5. Pengelola Pemeliharaan Laboratorium
  6. Pengelola Pengembangan Sumberdaya Pendidikan Anak Usia Dini 
  7. Pengadministrasi Izin Kawin Dan Izin Cerai
  8. Pengelola Grafik Perjalanan Kereta Api 
  9. Pengelola Jaringan Antar Moda Perkeretaapian
  10. Pengelola Kelistrikan Perkeretaapian 

Baca juga: Update CPNS : Jumlah Pelamar CPNS 3,7 Juta, 5 Formasi Ini Masih Kosong Pelamar

Kasubbag Hubungan Media dan Antar Lembaga BKN, Diah Eka Palupi menyebutkan bahwa hal ini umumnya terkait dengan masalah verifikasi formasi yang lama diserahkan oleh instansi.

Namun, ada juga masalah lain yang menghambat penerimaan CPNS di instansi tersebut.

“Salah satu penyebab di antaranya verifikasi formasi yang belum selesai (dari instansi), tapi enggak semua begitu, Ada juga proses pengecekan ketepatan formasi yang dibuka dan kualifikasi yang disyaratkan belum pas, jadi harus dibetulkan setelah diverifikasi oleh BKN,” kata Diah melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (22/11/2019).

Adapun jumlah peserta CPNS yang sudah membuat akun hingga Kamis (21/11/2019) yang sudah membuat akun berjumlah 4.107.598 orang pelamar.

Sedangkan pelamar yang sudah mengisi formulir berjumlah 2.307.823 pelamar dan yang sudah submit adalah 1.319.931 pelamar.

Baca juga: Ditutup, Total Pendaftar CPNS Kementerian Pertahanan Sekitar 4.000 Pelamar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com