Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpastian Global, Ini Tiga Kunci BI Jaga Stabilitas Ekonomi

Kompas.com - 29/11/2019, 08:50 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo optimis prospek ekonomi Indonesia 2020 akan tetap terjaga meski di tengah ketidakpastian global.

Menurutnya, ada tiga poin penting yang harus dilakukan untuk menjaga momentum perekonomian Indonesia tahun depan agar tetap stabil.

"Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi menurunnya globalisasi, meningkatnya digitalisasi? Sinergi, transformasi, dan inovasi. Ketiga kata kunci untuk memperkuat ketahanan dan pertumbuhan menuju Indonesia maju berpendapatan tinggi pada 2045," katanya di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 5 Persen

Dalam Pertemuan Tahunan BI 2019, ia menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 diperkirakan meningkat dalam kisaran 5,1-5,5 persen.

Inflasi tetap terkendali sesuai sasaran 3 persen plus minus 1 persen. Defisit transaksi berjalan tahun depan, di dalam kisaran 2,5-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dimana surplus transaksi modal dan finansial tetap besar sehingga mendukung stabilitas eksternal.

Sementara, nilai tukar rupiah pada 2020, diprakirakan bergerak stabil.

Namun, tidak disebutkan secara angka patokan kestabilan rupiah tahun depan. Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada 2020, diprakirakan mencapai 8-10 persen.

Sedangkan, pertumbuhan kredit diprakirakan mencapai 10-12 persen.

Baca juga: LPS: Simpanan Nasabah Tajir Merosot

Hal ini sejalan dengan menurunnya suku bunga dan membaiknya prospek ekonomi. Dalam jangka menengah, prospek ekonomi Indonesia akan semakin baik.

Di sisi lain, transformasi ekonomi akan mendorong pertumbuhan lebih tinggi lagi, dengan defisit transaksi berjalan menurun dan inflasi rendah.

"Sinergi antara sistem keuangan, Bank Indonesia, OJK, LPS, akan kita perkuat untuk ketahanan ekonomi," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa masih terdapat ruang dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan mendorong peran sektor swasta. Hal ini mengingat APBN hanya memiliki kontribusi 14,5 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com