Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Ritel Hong Kong Semakin Terpuruk

Kompas.com - 03/12/2019, 12:42 WIB
Rina Ayu Larasati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

HONG KONG, KOMPAS.com — Penjualan ritel di Hong Kong pada Oktober turun dengan ke level terendah karena demo antipemerintah yang terus berlangsung.

Dikutip dari CNBC Selasa (03/12/2019), penjualan ritel Hong Kong pada Oktober turun 24,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sebelumnya, data menunjukkan ada penurunan penjualan 18,2 persen pada September 2019 dan penurunan 23 persen pada Agustus 2019.

Hal ini terjadi karena adanya bentrokan yang tersebar di seluruh wilayah perbelanjaan sehingga berdampak pada penjualan di mal dan restoran.

Baca juga: Susi Pudjiastuti dan Tukar Guling Bantuan Perahu Nelayan Kecil

Protes bermunculan hampir setiap hari sejak Juni 2019. Kerumunan massa mulai berkumpul tanpa adanya pemberitahuan sehingga memaksa pemerintah, bisnis, sekolah, bahkan bandara internasional menghentikan kegiatan.

Pada Oktober 2019, penjualan ritel menurun menjadi 3,85 miliar dollar AS. Ini menjadi penurunan penjualan ritel selama 9 bulan berturut-turut. Dalam hal volume, penjualan ritel pada Oktober turun 26,2 persen dibandingkan dengan penurunan 20,3 persen pada September.

Pemerintah Hong Kong pun menyatakan akan memantau implikasinya terhadap pasar tenaga kerja dan ekonomi.

Baca juga: Ledakan Bom di Monas Tak Pengaruhi Pergerakan IHSG

Hong Kong tenggelam ke dalam resesi untuk pertama kali dalam 10 tahun terakhir pada kuartal ketiga 2019. Protes politik selama berbulan-bulan menjerumuskan Hong Kong ke dalam krisis terburuk sejak kembali dari pemerintahan Inggris ke China pada 1997.

Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan mengatakan bahwa Hong Kong dapat mencatat defisit anggaran pada tahun ini. Bila hal itu terjadi, akan jadi yang pertama dalam 15 tahun terakhir.

“Lingkungan eksternal tidak pasti, pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama diperkirakan melambat, dan insiden sosial lokal belum berakhir. Kerusakan yang disebabkan belum dipulihkan. Prospek ekonomi Hong Kong tahun depan penuh dengan tantangan, " kata Chan.

Baca juga: Hary Tanoe Segera Ambil Alih First Media dari Lippo Group

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com