Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karier Ari Askhara, Moncer di Era Rini, Tenggelam di Masa Erick Thohir

Kompas.com - 06/12/2019, 07:24 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Karier I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) terancam tamat.

Penyebabnya, dia diduga terlibat kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.

Ulah Ari itu membuat Menteri BUMN Erick Thohir berang. Tak tanggung-tanggung, Erick langsung mencopot Ari dari jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia.

“Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," ujar dia ketika memberikan keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Baca juga: Kasus Harley dan Sepeda Brompton, Erick Thohir Pecat Dirut Garuda

Padahal, pada era Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno, karier pria kelahiran 13 Oktober 1971 itu boleh dibilang moncer. Sejak 2014, Ari sudah malang melintang di jajaran direksi perusahaan pelat merah.

Pada Mei 2014, pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada itu didapuk menjadi Direktur Keuangan PT Pelindo III (Persero).

Tak lama setelah itu atau tepatnya pada Desember 2014, Ari dipindahtugaskan untuk menjadi Direktur Keuangan Garuda Indonesia.

Dua tahun menduduki posisi itu, Ari kembali dipindahkan menjadi Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya (Persero) pada 2016.

Namun, setahun berselang, Ari diangkat menjadi Direktur Utama PT Pelindo III.

Baca juga: Kasus Harley Ari Ashkara, Ini Komentar Asosiasi Pilot Garuda

Akhirnya, puncak karier Ari di BUMN terjadi pada September 2018. Kala itu Rini Soemarno menunjuk Ari menjadi Dirut Garuda Indonesia.

Rini berharap Ari bisa memperbaiki kinerja keuangan maskapai pelat merah itu. Pasalnya, saat Ari ditunjuk sebagai dirut, rugi bersih Garuda Indonesia tercatat sebesar sekitar 175 juta dollar AS, atau sekitar Rp 2,45 triliun.

Adapun pendapatan Garuda Indonesia tercatat hanya 38,9 juta dollar AS.

Namun, belum lama menjabat sebagai orang nomor satu di Garuda Indonesia, Ari langsung menghadapi rintangan. Saat itu, pria lulusan S2 Administrasi Bisnis Jurusan International Finance di Universitas Indonesia tersebut harus menghadapi protes dari masyarakat terkait mahalnya harga tiket pesawat.

Pada akhir tahun 2018, masyarakat menuding Garuda Indonesia sebagai pemrakarsa kenaikan harga tiket pesawat.

Karena Garuda menaikan harga tiketnya, akhirnya maskapai lain pun ikut-ikutan mengambil kebijakan serupa.

Baca juga: Menhub Yakin Pencopotan Ari Askhara Tak Ganggu Operasional Garuda

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Rencana China Buka Pabrik Tekstil di Indonesia, Serikat pekerja: Harapannya Bisa Menyerap Lapangan Kerja

Soal Rencana China Buka Pabrik Tekstil di Indonesia, Serikat pekerja: Harapannya Bisa Menyerap Lapangan Kerja

Whats New
Betah di Level Gocap, Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO

Betah di Level Gocap, Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO

Whats New
Yakin Bisa Turunkan Harga Obat dan Alkes dalam 2 Minggu, Menkes Siapkan 3 Jurus Ini

Yakin Bisa Turunkan Harga Obat dan Alkes dalam 2 Minggu, Menkes Siapkan 3 Jurus Ini

Whats New
Menjaga Keuangan Keluarga Tak Hanya dengan Menabung, Perlu Juga Perlindungan Dana

Menjaga Keuangan Keluarga Tak Hanya dengan Menabung, Perlu Juga Perlindungan Dana

Earn Smart
Mengenal Pembayaran Debit dan Bedanya dengan Kredit

Mengenal Pembayaran Debit dan Bedanya dengan Kredit

Spend Smart
BPJPH: 4,5 Juta Produk Sudah Bersertikat Halal

BPJPH: 4,5 Juta Produk Sudah Bersertikat Halal

Whats New
Pengertian Kartu Debit, Jenis, Kegunaan, dan Bedanya dengan Kredit

Pengertian Kartu Debit, Jenis, Kegunaan, dan Bedanya dengan Kredit

Whats New
Uni Eropa: Program Makan Siang Gratis Efektif Memastikan Ketahanan Pangan, tapi...

Uni Eropa: Program Makan Siang Gratis Efektif Memastikan Ketahanan Pangan, tapi...

Whats New
Kemendagri Minta Pemda Lebih Kerja Keras Tekan Inflasi Daerah

Kemendagri Minta Pemda Lebih Kerja Keras Tekan Inflasi Daerah

Whats New
Pelindo Perluas Penerapan Autogate di 29 Pelabuhan Tahun Ini

Pelindo Perluas Penerapan Autogate di 29 Pelabuhan Tahun Ini

Whats New
Limbah Makanan Sisa Buat Indonesia Rugi Rp 551 Triliun Per Tahun, Kok Bisa?

Limbah Makanan Sisa Buat Indonesia Rugi Rp 551 Triliun Per Tahun, Kok Bisa?

Whats New
Serikat Buruh Pertanyakan Urgensi Pemerintah Bentuk Family Office

Serikat Buruh Pertanyakan Urgensi Pemerintah Bentuk Family Office

Whats New
Persiapan HUT RI di IKN, Erick Thohir Pastikan BUMN Siap Pasok Energi

Persiapan HUT RI di IKN, Erick Thohir Pastikan BUMN Siap Pasok Energi

Whats New
Gelar KKB BRI Joint Financing Exhibition, BRI Finance Beri Bunga Pembiayaan Mobil 2,75 Persen Per Tahun

Gelar KKB BRI Joint Financing Exhibition, BRI Finance Beri Bunga Pembiayaan Mobil 2,75 Persen Per Tahun

Whats New
Superbank Terima Tambahan Investasi Rp 1,2 Triliun dari Pemegang Saham

Superbank Terima Tambahan Investasi Rp 1,2 Triliun dari Pemegang Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com