Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi RI Tertinggi Ketiga di Dunia?

Kompas.com - 24/12/2019, 10:21 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia diproyeksikan masuk dalam kategori pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di dunia tahun ini.

Hal ini tertuang dalam data hasil penelitian IMF dan Statista yang diunggah dalam akun Instagram @Seasia.co, Senin (23/12/2019).

Pertumbuhan ekonomi atau gross domestic product (GDP) Indonesia tahun 2019 diproyeksikan sebesar 5,2 persen atau naik dibandingkan tahun lalu dengan nilai 3,49 triliun dollar AS. Sementara India diproyeksikan tumbuh 7,3 persen atau naik dari tahun lalu dengan nilai 10,51 triliun dollar AS.

"Melihat PDB global saat ini, disesuaikan dengan daya beli dan biaya hidup, China adalah negara dengan ekonomi terbesdar di dunia pada 2018, dengan PDB yang disesuaikan lebih dari 25 triliun dollar AS," tulis Seasia.

Baca juga: Bank Mandiri: Pertumbuhan Ekonomi RI 5 Persen di Akhir 2019

Sementara IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi China, sebesar 6,3 persen pada tahun 2019. Adapun AS di peringkat kedua diperkirakan hanya akan menumbuhkan PDB 20 triliun dollar AS sebesar 2,3 persen.

Negara-negara Asia yang berada di antara negara-negara ekonomi terbesar dunia lainnya seperti AS, Jepang, Rusia, Jerman, Brazil, Inggris, Perancis, Meksiko dan Italia menunjukkan prospek pertumbuhan terbaik, bahkan di antara perlambatan ekonomi global.

Ekonomi Eropa seperti Jerman dan Italia diproyeksikan akan berjuang dengan pertumbuhan ekonomi negaranya pada tahun 2019, sama halnya dengan negara industri Jepang.

Menurut IMF, China dan AS akan tetap berada di peringkat teratas pada tahun 2024, sementara Indonesia diproyeksikan akan unggul dari Jerman.

Baca juga: Revisi Proyeksi Sebelumnya, Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2019 Hanya 5 Persen

Pada 2030, India diperkirakan akan melampaui AS sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia.

Di waktu yang sama China juga menjadi ekonomi terbesar di dunia dalam hal PDB nominal, sebuah rekor yang masih dipegang oleh AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com