Faktor SDM menjadi ujung tombak bagi operasional penerbangan. Pertama, para personel, terutama pilot dan air traffic controller (ATC), haruslah mencukupi secara kuantitas maupun kualitas. Kedua, personil tersebut harus selalu mendapatkan re-current training secara berkala serta pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal 6 bulan atau satu tahun sekali.
Untuk pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan oleh Balai Kesehatan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Sehingga bila ada indikasi permasalahan kesehatan dapat dideteksi secara dini, akurat dan tepat.
Deteksi dini dan pengaturan jam kerja agar tidak di luar ambang batas merupakan kunci untuk mengatasi banyaknya penerbang yang grounded atau meninggal pada usia muda.
Idealnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara segera memisahkan antara tugas-tugas regulator dan BLU umum. Sehingga dapat fokus pada medical check-up untuk pilot dan ATC yang pada tujuan akhirnya untuk memastikan pengurangan resiko kecelakaan yang diakibatkan menurunnya kualitas kesehatan kedua komponen penting penerbangan ini.
Akan tetapi beban BLU Kesehatan saat ini cukup berat karena harus menjalankan pemeriksaan diluar kewajibannya melakukan pemeriksaan khusus untuk penerbang dan ATC.
Saat ini BLU Kesehatan terkadang harus memeriksa lebih dari 100 orang per hari karena juga harus memeriksa para awak kabin. Padahal para awak kabin tersebut adalah pemegang sertifikat, bukan license, dan tidak harus diperiksa oleh BLU kesehatan. Seharusnya mereka cukup diperiksa oleh dokter umum atau dokter perusahaan.
Apa yang terjadi pada BLU Kesehatan juga terjadi pada BLU Kalibrasi. Balai Kalibrasi mempunyai tugas untuk mengkalibrasi peralatan-peralatan navigasi penerbangan. Termasuk bandara-bandara agar peralatan atau fasilitas tersebut selalu dalam kondisi prima karena sangat menyangkut keselamatan penerbangan, seperti alat pendaratan ( ILS / VASI ), rambu-rambu ,dan lain-lain.
Pesawat kalibrasi khusus dilengkapi laboratorium terbang serta awak pesawat yang terlatih khusus untuk dapat mengkalibrasi. Namun sekarang BLU Kalibrasi justru mendapatkan AOC (Air Operator Certificate) 135 artinya juga dapat menjalankan sebagai operator charter flight dan medical evacuation.
Menggunakan pesawat kalibrasi untuk tujuan non-kalibrasi sangat lah berbahaya karena dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas peralatan kalibrasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.