Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Jangan Bilang China-China Melulu...

Kompas.com - 07/01/2020, 11:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana akan menjemput investasi ke Uni Emirat Arab (UEA) pada 11 Januari 2020. Nantinya, ada nilai investasi sebesar 20 miliar dollar AS yang akan masuk ke Indonesia. Ini sebagai tindak lanjut akan pertemuan Indonesia pada bulan lalu.

Terkait hal itu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Indonesia tetap membuka peluang kepada negara lain untuk dapat berinvestasi di Indonesia.

Hal ini menepis tudingan bahwa Indonesia tidak hanya mengandalkan investasi dari China.

"Jadi jangan bilang China-China melulu. Jadi jangan tuduh kita pro China saja. Kita siapa saja yang mau asal memenuhi lima syarat kriteria," ujar Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Sederet Konflik Susi Vs Kapal Maling Ikan China

Investasi tersebut nantinya akan disalurkan ke energi dan gas, termasuk ke PT Pertamina (Persero). Selain itu, Masjid Agung di Solo juga akan mendapatkan gelontoran 40 juta dollar AS sebagai bentuk hadiah Putra Mahkota UEA.

"Kebanyakan untuk oil and gas, sampai petrochemical. Yang lainnya kecil, pertanian kecil, pendidikan kecil, yang besar itu oil, gas, and chemical," ujarnya.

Pembangunan ibu kota negara baru juga dimasukkan dalam pembahasan investasi dengan UEA. Pembiayaan ibu kota negara baru ini akan diarahkan melalui sovereign wealth fund (SWF) atau lembaga pengelola dana kekayaan negara.

Baca juga: Pasang Surut Hubungan RI-China: Galak di Laut, Mesra di Darat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com