Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Penjualan, Manulife Hadirkan Aplikasi Pelatihan untuk Tenaga Pemasar

Kompas.com - 15/01/2020, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan teknologi digital mengubah tatanan kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Pergeseran aktivitas dari dunia nyata ke dunia maya pun banyak berubah. Ini ditandai dengan meningkatnya pengguna internet.

Kecepatan dan kebebasan mengakses informasi di mana dan kapan saja pun menjadi kebutuhan mendasar. Tak kecuali bagi mereka yang bergerak di bidang agensi asuransi.

Agen asuransi tidak hanya dituntut mampu menjual produk asuransi, tetapi juga harus piawai dan bergaul erat dengan dunia digital agar tidak tertinggal.

Baca juga: Digitalisasi, Manulife Hadirkan 3 Layanan Baru

Berangkat dari fakta itu, pada awal tahun ini PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia meluncurkan aplikasi MiLearn.

MiLearn merupakan aplikasi pelatihan digital yang sangat berguna untuk tenaga pemasar baik agen maupun financial specialist Manulife. Mereka dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan mengakses aplikasi itu setiap saat, melalui gawai.

Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Ryan Charland mengatakan, kehadiran MiLearn diharapkan dapat memudahkan tenaga pemasar menjalankan peran mereka memberi solusi perencanaan keuangan profesional dan berkualitas kepada seluruh nasabah.

"Manfaat aplikasi MiLearn sangat dirasakan para agen Manulife," kata Charland dalam keterangannya, Rabu (15/1/2020).

Baca juga: Manulife Optimis Kinerja Positif Tahun Ini

Sementara itu, Director and Chief Operating Officer Manulife Indonesia Hans De Waal mengatakan, aplikasi MiLearn ini merupakan alat untuk membantu para agen dalam melayani nasabah. Saat ini Manulife Indonesia memiliki 2,5 juta nasabah dan 7.000 agen di seluruh Indonesia.

Hans menjelaskan, materi dalam aplikasi MiLearn ini lebih detail dan komplit. Harapannya, para agen bisa mendapatkan apa yang dibutuhkannya dengan lebih baik sehingga mereka juga bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi nasabah.

“Kami fokuskan semua layanan ini menjadi satu kesatuan yang menyeluruh yakni melakukan inovasi layanan maupun membekali para tenaga pemasar dan karyawan, sehingga tujuan perusahaan untuk terus memprioritaskan kebutuhan nasabah dapat terus terlaksana,” terang De Waal.

Menurut dia, bukti Manulife Indonesia fokus pada nasabah juga terlihat dari jumlah klaim yang dibayar. Berdasarkan data per November 2019, Manulife Indonesia telah membayarkan klaim Rp 5,3 triliun (unaudited) atau setara Rp 15 miliar per hari atau Rp 608 juta per jam kepada nasabah.

Baca juga: Bayar Klaim Rp 15 Miliar Per Hari, Manulife Jaga Loyalitas Nasabah

Kendati tidak memasang target khusus terkait peningkatan penjualan, tetapi De Waal mengakui dengan adanya fasilitas ini, para agennya akan mendapatkan materi yang cukup sesuai kebutuhan mereka.

“Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan penjualan juga,” ujar dia.

Manajemen Manulife Indonesia berharap, kehadiran layanan digital MiLearn akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan perusahaan.

Selain mampu meningkatkan jumlah nasabah, Charland juga berharap kehadiran aplikasi tersebut mampu menaikkan angka penjualan Manulife Indonesia tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com