Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Pudjiastuti Bersedia Datang ke Acara PKS, Ada Apa?

Kompas.com - 20/01/2020, 19:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 mendatangi kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan menjadi pembicara dalam "Ngopi Bareng" membahas Perairan Natuna.

Sebelum memulai topik soal Natuna, Susi bilang sempat berpikir banyak sebelum datang ke kantor DPP PKS. Dia takut publik berspekulasi macam-macam tentang kedatangannya.

"Tapi saya pikir saya adalah orang yang akan tetap mempunyai prinsip kepedulian akan lautan RI. Karena dari kecil saya hidup dari laut, saya besar mencari nafkah juga di laut. Kalau saya tidak ketemu air laut 1-3 minggu, itu badan sudah enggak enak," kata Susi di Jakarta, Senin (20/1/2020).

Susi menjelaskan, dia sudah berkomitmen melawan penangkapan ikan ilegal sebelum jadi menteri. Bahkan di tengah pembicaraan, Susi sempat menyentil politisi yang tidak peduli terhadap isu lingkungan.

"To continue sustaining, harus ada komitmen, terutama politisi. Kalau saya perhatiin selama pemerintahan 5 tahun, saya lihat politisi make most of the matter. Jadi kalau (pemerintahan) bad, that because politicians so bad. Kalau bagus, karena politisi ini sudah jadi negarawan yg peduli rakyat," ujar Susi.

Tak Ingin Ditafsirkan Macam-macam

Susi pun mengkritisi pejabat publik yang mengaitkan investasi dengan pelanggaran negara tetangga.

Misalnya, banyak yang mengklaim penenggelaman kapal akan mempersulit masuknya investasi. Begitu pun soal masalah di Natuna.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: Saya Tidak Hobi Tenggelamkan Kapal, Tapi Saya Pikir Itu "Is The Best"

"Pemerintah Shina mengakui nelayannya tangkap ikannya di Natuna, sementara penjabat kita bilang klaim tidak ada kapal nelayan china di Natuna. Jadi ya bagaimana encourage politician to make kebenaran publik is matter," ungkap dia.

Dia pun kembali berharap kedatangannya tidak menimbulkan pertanyaan dan klaim macam-macam. Sebab dia mengaku bukan politisi, melainkan profesional.

"Kehadiran hari ini saya berharap tidak dikaitkan dengan politik. Saya bukan politisi. Saya seorang profesional, anak bangsa," tutur dia.

Sepakat dengan Susi, Presiden PKS Sohibul Iman mempertegas kedatangan Susi bukanlah pertama kali terjadi. Susi sempat datang ke kantor tersebut semasa jadi Menteri KP.

"Saya sampaikan kehadiran Bu Susi bukan pertama kali, beliau ketika menjadi menteri KKP juga sudah pernah hadir di sini waktu itu acaranya di dalam di aula. Oleh karena itu kehadiran Bu Susi ke sini jangan ada yang berspekulasi macam-macam, mengait-ngaitkan situasi apapun," harap Sohibul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia 19 Maret 2024

Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia 19 Maret 2024

Whats New
Strategi Mendagri Tekan Laju Inflasi Jelang Lebaran

Strategi Mendagri Tekan Laju Inflasi Jelang Lebaran

Whats New
PGN Resmikan HSSE Demo Room Medan untuk Tingkatkan Keamanan Aktivitas Operasi Gas Bumi

PGN Resmikan HSSE Demo Room Medan untuk Tingkatkan Keamanan Aktivitas Operasi Gas Bumi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com