JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter F Gontha, kembali masuk ke jajaran komisaris Garuda Indonesia.
Pendiri acara musik Java Jazz Festival itu pernah menduduki posisi komisaris independen Garuda Indonesia pada 2011 hingga 2014.
Melalui akun Instagram-nya @petergontha, Peter membagikan ceritanya kala pertama kali masuk ke jajaran komisaris maskapai pelat merah itu.
Baca juga: Peter F. Gontha, Orang Cendana yang Jadi Komisaris Garuda
Meski akun Instagram-nya belum terverifikasi, tetapi berdasarkan sumber Kompas.com, akun Instagram tersebut memang benar milik Peter Gontha.
Dalam unggahannya, Peter bercerita pertama kali masuk ke Garuda Indonesia pada era Menteri BUMN Mustapha Abubakar. Saat itu Garuda Indonesia memutuskan untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal.
Saat pertama kali melantai di bursa, Garuda Indonesia menjual harga sahamnya senilai Rp 750 sampai Rp 1.100 per lembar saham.
Bendahara Partai Demokrat kala itu, Nazarudin, pun berminat membeli saham Garuda Indonesia meski harga saham tersebut dianggap pelaku pasar terlalu mahal.
Baca juga: Dua Sosok Tangan Kanan Chairul Tanjung di Petinggi Garuda
Namun, saat proses pembayaran, Nazarudin tak kunjung datang untuk membeli saham Garuda Indonesia.
“Untuk tidak hilang muka, pemerintah meminta kelompok perusahaan pimpinan Chairul Tanjung untuk datang menjadi dewa penyelamat,” ujar Peter seperti dikutip Kompas.com dari akun Instagram pribadinya pada Jumat (24/1/2020).
Peter menambahkan, saat itu Chairul Tanjung sepakat membeli saham Garuda Indonesia sebesar 29 persen seharga Rp 3,5 triliun dengan harga saham rata rata Rp 600-Rp 650.
Kendati begitu, lanjut Peter, sejumlah pihak menganggap Chairul Tanjung dapat untung besar dari pembelian saham tersebut.
“Padahal, harga saham terus merosot ke kisaran Rp 500. (Sekarang bahkan hanya Rp 460). CT (Chairul Tanjung) hanya mendapatkan hak kedudukan dua komisaris, yaitu Chris Kanter dan saya, sementara seharusnya haknya adalah dua komisaris dan dua direksi,” kata Peter.
Baca juga: Cerita Kubu CT Tolak Laporan Keuangan Garuda Polesan Ari Askhara
Seiring berjalannya waktu, lanjut Peter, harga saham Garuda Indonesia terus membaik di kisaran Rp 450 per lembarnya.
Kendati begitu, kata Peter, CT tetap mengalami kerugian karena harga saham Garuda Indonesia tak sama seperti saat pertama kali dibeli.
“Pada hari ini CT Corp melalui investasi saham, bunga, dan perbedaan kurs (pada waktu itu kurs dollar Rp 11.000) telah menginvestasi sekitar Rp 7 triliun dan mengantongi rugi sekitar Rp 3,5 triliun,” ucap dia.
Peter menambahkan, di era Menteri BUMN Rini Soemarno, Chairul Tanjung hanya mendapat jatah satu orang komisaris di tubuh Garuda Indonesia.
Baca juga: Saham Garuda Merah Usai RUPSLB, Ini Kata Analis
Pada era Erick Thohir, perwakilan Chairul Tanjung di Garuda Indonesia bertambah menjadi tiga orang, yaitu Peter Gontha sebagai komisaris, lalu Chairal Tanjung sebagai wakil komisaris utama, dan Dony Oskaria sebagai wakil direktur utama.
“Hanya fitnah yang diterima CT dan grup CT selama ini dari media dan media sosial, dengan tuduhan skenario besar untuk mengambil alih Garuda, namun kita akan tetap semangat mencoba memperbaiki Garuda, perusahaan nasional kebanggaan kita semua,” kata Peter.
Peter pun mengaku, menjadi komisaris di Garuda Indonesia bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi, saat ini dirinya sudah berumur.
“Tantangan dan pekerjaan yang luar biasa sulitnya, semoga bisa kita perbaiki. Apakah saya bisa, sementara umur saya juga tidak muda lagi,” ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.