Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Targetkan Pertumbuhan Kredit Hanya 10 Persen, Ini Alasannya

Kompas.com - 24/01/2020, 18:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tak yakin menaikkan persentase target penyaluran kredit. Pada 2020, target penyaluran masih di kisaran 8-10 persen.

Adapun pada 2019, Bank Mandiri hanya mampu mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,7 persen, menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar 12,4 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, kisaran target tersebut dipengaruhi oleh derasnya pendanaan dari luar negeri (offshore) sejak awal 2020.

"Jadi kita di bank akan bersaing juga dengan funding-funding itu. Sudah banyak sekali perusahaan BUMN dan private sector itu mulai funding dari asing. Jadi kompetisi cukup tinggi dengan capital market," kata Royke di Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Baca juga: 2019, Bank Mandiri Gelontorkan Kredit Sindikasi 3,4 Miliar Dollar AS

Apalagi, kata Royke, portofolio perseroan di segmen wholesale dengan kredit korporasi menjadi andalannya cukup menopang pertumbuhan kredit perusahaan. Tercatat hingga akhir 2019, segmen wholesale mencapai Rp 516,4 triliun.

Namun bisa saja, target pertumbuhan kredit terkoreksi di semester II seiring dengan perbaikan di pasar.

"Kita akan lihat lagi di semester kedua. Tapi (saat ini) targetnya tetap sama, sekitar 8 persen sampai 10 persen," terang Royke.

Sementara itu hingga kuartal IV 2019, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit secara konsolidasian mencapai 10,7 persen. Namun pada 2018, persentase pertumbuhan kredit mencapai 12,4 persen.

Direktur Consumer and Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, salah satu penyebab turunnya kredit disebabkan oleh kehadiran pinjaman online.

"Fintech itu mungkin kita enggak terlalu ada data lengkap. Tapi fintech ini ikut juga memakan pangsa pasar kredit juga, ya. Dan kita punya KSM itu mirip-mirip sama yang fintech lending berikan kepada masyarakat," kata Hery.

Baca juga: Terdampak Banjir, 31 Kantor Cabang Bank Mandiri Tidak Beroperasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com