Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bunga KUR Turun 6 Persen, Mentan Ajak Petani Memanfaatkannya

Kompas.com - 27/01/2020, 10:15 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) kini benar-benar memiliki bunga rendah setelah diturunkan Presiden Jokowi hingga enam persen.

Nah, enam persen itu kalau diambil 50 juta per orang maka sangat banyak manfaatnya untuk menjadi modal pertanian," ujarnya.

Syahrul mengatakan itu saat menghadiri pertemuan dengan 5000 petani di Wisma Negara Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (25/1/2020).

Untuk itu, dia pun mengajak para petani dan pimpinan daerah untuk memanfaatkan layanan KUR demi meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu hingga hilir.

Baca juga: Berikan Banyak Manfaat untuk Petani, KUR Kini Bisa Diajukan melalui Kostrani

Sebab, dia menegaskan, sistem perkreditan ini sudah diatur pemanfaatannya kepada kepentingan usaha rakyat dengan total anggaran mencapai 50 triliun di Kementerian Pertanian (Kementan).

Syahrul juga mengatakan, program ini sudah dikendalikan dengan aturan main yang cukup ketat karena langsung diawasi para pimpinan daerah.

Walaupun begitu, pemerintah tetap menjamin dan membuka akses perkereditan ini secara luas.

"Kalau ini termanfaatkan dengan baik, maka tidak perlu lagi petani ngambil pinjaman dari mana-mana yang bunganya besar-besar,” katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta KUR Diprioritaskan untuk Sektor Produksi

Tentu saja, lanjutnya, semua penerima KUR masuk dalam kelompok-kelompok tani yang dikendalikan bersama-sama.

Hidupkan Kostratani

Dikesempatan yang sama, Syahrul mengajak pula para penyuluh di Sulsel untuk menghidupkan lembaga Komando Startegi Pembangunan Pertanian (Kostratani) di tiap kecamatan.

Lembaga ini, kata Syahrul, akan menjadi spion utama dalam memantau perkembangan pertanian.

"Saya berharap Sulawesi Selatan menjadi pionir kostratani karena di sini banyak penyuluhnya,” katanya.

Baca juga: Mentan: Kostratani Wujud Membangun Ekosistem Pertanian Lewat Digital

Bahkan, ke depan dia juga meminta Kapolsek, Danramil dan camat harus masuk dan ikut terlibat dalam sistem kostratani ini.

“Nanti akan ada Keputusan Presidennya (Kepres)," jelas Syahrul seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Untuk itu, dengan berbagai program yang ada, Syahrul yakin pertanian merupakan sektor startegis yang berorientasi pada pilihan pasti karena membawa semua orang pada posisi untung.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com