Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Hari Jokowi-Ma’ruf: Otak-atik Petinggi BUMN

Kompas.com - 28/01/2020, 13:40 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Mulanya, Erick mencopot Ari Askhara dari dirut Garuda setelah diduga menyelundupkan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.

Tak hanya Ari, empat direksi Garuda lainnya yang diduga terlibat dalam kasus tersebut juga ikut dicopot. Keempatnya, yakni Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto serta Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar.

Usai mencopot orang-orang tersebut, Erick mengumumkan jajaran direksi dan komisaris baru di Garuda Indonesia pada 22 Januari 2020 lalu.

Baca juga: Ini Alasan “Orang-orang Lama” Masih Ada di Jajaran Direksi Garuda

Erick memilih Irfan Setiaputra untuk menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Dia ditunjuk untuk menggantikan Ari Askhara.

Selain posisi direktur utama, jajaran direksi Garuda Indonesia juga mengalami perombakan.

Pertama, para pemegang saham Garuda Indonesia menunjuk Dony Oskaria menjadi wakil direktur utama.

Kedua, Fuad Rizal ditunjuk menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko. Sebelumnya, Fuad sempat ditunjuk menjadi pelaksana tugas Dirut Garuda Indonesia.

Ketiga, Tumpal Manumpak Hutapea ditunjuk menjadi Direktur Operasi. Dia menggantikan Bambang Adi Surya.

Baca juga: Cerita Kubu CT Tolak Laporan Keuangan Garuda Polesan Ari Askhara

Keempat, Aryaperwira Adileksana didapuk menjadi direktur human kapital. Dia menggantikan Heri Akhyar.

Kelima, Rahmat Hanafi ditunjuk menjadi direktur teknik Garuda. Dia menggantikan Iwan Joeniarto.

Keenam, Ade R Susardi ditunjuk menjadi Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT.

Ketujuh, M Rizal Pahlevi didapuk menjadi Direktur Niaga dan Kargo. Rizal menggantikan Mohammad Iqbal.

Selanjutnya, jajaran komisaris pun mengalami perombakan.

Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf resmi didapuk menjadi komisaris utama PT Garuda Indonesia Tbk.

Dia ditunjuk para pemilik saham Garuda Indonesia untuk menggantikan Sahala Lumban Gaol.

Selain Triawan, ada beberapa nama-nama baru di jajaran komisaris maskapai pelat merah itu.

Ada putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, yakni Yenny Wahid ditunjuk menjadi komisaris independen Garuda Indonesia.

Kemudian Elisa Lumbantoruan juga ditunjuk menjadi komisaris independen maskapai plat merah itu.

Selain itu Peter F Gontha juga menjadi komisaris di maskapai nasional Indonesia itu.

Baca juga: Peter F Gontha, Orang Cendana yang Jadi Komisaris Garuda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com