Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Virus Corona, Jumlah Turis China Menyusut di Labuan Bajo

Kompas.com - 07/02/2020, 11:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) mengaku wabah virus corona berdampak pada sektor pariwisata di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terlebih, pemerintah China telah melarang bepergian warga negaranya akibat wabah virus mematikan itu. Pemerintah RI pun telah menutup akses penerbangan dari/ke China sejak Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB.

"Sudah pasti berdampak, karena pemerintah Tiongkok juga telah mengeluarkan larangan bepergian bagi warga negaranya," kata Kepala BOPLBF Shana Fatina Sukarsono kepada Kompas.com, Jumat (7/2/2020).

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Batik Air Kurangi Penerbangan ke Thailand

Kendati terkena dampak, Shana menyatakan kunjungan wisatawan asing ke Labuan Bajo mengalami peningkatan sejak tahun lalu.

Berdasarkan data LLAU Bandara Komodo per Oktober 2019, kunjungan wisatawan mancanegara meningkat sebesar 16,17 persen.

Dia berharap, tren ini mampu terjaga di tengah menurunnya wisatawan China.

"Diharapkan tren peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara lain dan wisatawan nusantara tetap terjaga dan mampu mengimbangi dampak penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok ini," terang Shana.

Baca juga: 50.000 Penerbangan Dibatalkan dari dan ke China, Maskapai Rugi Besar

Lebih lanjut Shana menuturkan, jumlah wisatawan China juga mengalami tren peningkatan.

Tercatat hingga Oktober 2019, kedatangan wisatawan China ke Labuan Bajo melalui Bandara Komodo meningkat 51,39 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun 2018.

Namun hingga saat ini, pihaknya bersyukur belum ditemukan kasus virus corona dari wisman-wisman di Labuan Bajo. Sebagai bentuk antisipasi, Labuan Bajo sendiri telah menyiagakan tim medis di titik bandara.

"Pihak bandara dan Kementerian Kesehatan menunjuk Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan deteksi dengan menyiagakan dokter jaga dan meletakkan Thermal Scanner di Bandara Komodo," jelas Shana.

Baca juga: Wabah Corona, 3.000 Wisatawan Asal China Tertahan di Bali

Sebagai informasi, Labuan Bajo bukan satu-satunya wilayah yang merasakan penurunan wisman China.

Di Bali, terjadi penurunan wisman China dari yang semula 3.000 hingga 3.500 per hari menjadi hanya 460 hingga 1.200 wisman.

Penurunan wisman mampu menghilangkan potensi pendapatan hotel di Bali, dengan okupansi wisatawan China sebesar 17 persen dari total wisatawan. Beberapa destinasi wisata di Asia juga mengalami hal serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com