Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Dimsum Masih Menjanjikan, Ini Kisaran Modal Awalnya

Kompas.com - 08/02/2020, 17:02 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Dimsum, makanan khas Tionghoa ini menjadi salah satu makanan favorit banyak kalangan, baik kaum muda maupun dewasa.

Tak heran, gerai dimsum begitu gampang dijumpai di banyak tempat. Mulai di pinggir jalan, perumahan, hingga pusat perbelanjaan. Bahkan, kudapan ini jadi salah satu menu spesial di restoran atau tempat makan mewah.

Inilah yang membuat gerai dimsum punya prospek yang cerah. Karena itu, tawaran kemitraan gerai dimsum masih terus berlangsung.

Baca juga: Menjajal Bisnis Minuman Boba, 1 Bulan Bisa Balik Modal

Tiga tahun terakhir, KONTAN kerap mengulas review kemitraan gerai dimsum. Untuk minggu ini, kami kembali mengupas beberapa gerai kemitraan dimsum. Seperti apa perkembangannya sekarang? Berikut ulasannya:

Dimsum Pertok

Bisnis kemitraan dimsum besutan Ade Suwarno asal Ciputat, Tangerang Selatan, ini mulai membuka peluang kemitraan pada 2010. Saat KONTAN mengulasnya tahun lalu, Dimsum Pertok sudah memiliki 60 gerai yang tersebar di Jakarta, Tangerang Selatan, Tangerang, Bandung, dan Sukabumi. Lima di antaranya milik pusat.

Tapi saat ini, jumlah Dimsun Pertok berkurang, tinggal tersisa 20 gerai yang masih memakai nama Dimsum Pertok. Dari jumlah itu, 14 gerai milik mitra. Sedang yang tidak memakai nama Dimsum Pertok ada tujuh gerai.

Jumlah mitra yang berkurang lantaran beberapa persoalan. Misalnya, masalah pribadi yang membuat mitra jadi tidak fokus dalam menjalankan usaha. Lalu, tidak terlalu serius dalam melakoni bisnis karena gerai dimsum hanya sebagai usaha sampingan.

Baca juga: Ini Resep Sukses Kokumi Raup Omzet Ratusan Juta dari Bisnis Minuman

"Jadi, banyak masalah yang berkaitan dengan manajemen usaha, termasuk juga karyawan yang tidak betah," kata Ade ke KONTAN.

Meski begitu, Ade tetap membuka kemitraan Dimsum Pertok. Paketnya masih belum berubah yakni sebesar Rp 20 juta. Mitra bakal mendapat ragam fasilitas. Mulai gerobak, peralatan usaha, merek Dimsum Pertok, bahan baku awal 25 porsi, stiker, papan daftar menu, dan pelatihan karyawan.

Kemitraan ini berjangka seumur hidup selama membeli bahan baku dari pusat. Dan, tak ada biaya royalti atau franchise fee.

Dimsum Pertok juga masih membuka kesempatan bagi yang ingin menjadi reseller. Dengan syarat pembelian minimal 50 porsi dimsum.

Harga menu di Dimsum Pertok berkisar Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per porsi, dengan ragam pilihan. Rencananya, Dimsum Pertok akan menambah menu baru yaitu smoke beef. Namun, Ade belum bisa menyampaikan, kapan menu baru itu tersedia di gerai Dimsum Pertok.

Tapi, Ade masih mengalami kendala kenaikan harga bahan baku. Ini masih ditambah makin banyak pesaing yang menjajakan dimsum dengan harga lebih murah.

"Salah satu penyebab harga lebih murah karena memakai bahan baku yang lebih murah. Sedangkan kami tetap mengutamakan kualitas," klaimnya.

Baca juga: Banyak yang Datang Terlambat, 180.861 Peserta CPNS Tak Bisa Ikut SKD

Walau masih ada kendala, Ade tetap optimistis terhadap bisnis dimsum. Ia pun berharap, ada tambahan mitra bisnis meski tidak mematok pasti jumlah pastinya. Yang jelas, ia bakal lebih selektif dalam memilih mitra bisnis yang mau terjun langsung dalam berbisnis dimsum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com