Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pintu Masuk Rokok Ilegal, Pemerintah Lakukan Ini di Sulsel

Kompas.com - 10/02/2020, 12:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah menentukan pembangunan kawasan industri rokok terpadu di Sulawesi Selatan.

Adapun pembangunan kawasan industri rokok terpadu berfungsi untuk menekan tendensi pertumbuhan peredaran rokok ilegal usai naiknya tarif rata-rata cukai hasil tembakau (CHT) sejak Januari 2020.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, Sulawesi Selatan dipilih karena merupakan salah satu pintu masuk rokok ilegal dari Pulau Jawa ke seluruh Sulawesi.

"Sulawesi Selatan jadi salah satu pintu masuk beredarnya rokok ilegal yang dari Jawa, karena ada direct transport dari Jawa. Di situ juga ada produksi tembakau," kata Heru di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Mulai Februari Ada Dua Harga Rokok di Pasaran, Mengapa?

Heru menuturkan, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk memberantas rokok ilegal itu, dengan cara memberdayakan petani dan masyarakat setempat dengan membangun industri yang legal.  Dengan begitu, Pemda bisa menikmati dana bagi hasil.

"Supaya pemerintah daerah bisa terlibat dan menikmati dana bagi hasil karena kalau tidak resmi (ilegal) tentunya tidak tercatat (penerimaan masuk)," terang Heru.

Dia bilang, pembangunan kawasan industri terpadu mungkin akan diadopsi oleh sejumlah wilayah, seperti Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah menyatakan minatnya untuk mengadopsi konsep serupa.

"Beliau menyatakan minatnya untuk meng-copy konsep ini di Jatim. Saya kira kami juga akan komunikasi dengan provinsi Jawa Tengah," sebut Heru.

Baca juga: Penjualan Rokok Elektrik Belum Terdampak Kenaikan Harga Rokok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com