Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliarder Dunia Terus Bertambah, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 16/02/2020, 11:12 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Jumlah orang yang masuk dalam kategori miliarder dunia meningkat taham di 2019.

Dikutip dari CNBC, berdasarkan laporan yang dirilis oleh perusahaat riset Wealth X mencatakan jumlah orang dengan kekayaan di antara 5 juta dollar AS (Rp 70 miliar) hingga 30 juta dollar AS (Rp 420 miliar) meningkat menjadi 2,67 juta orang tahun 2019. Angka tersebut tumbuh 10 persen dari jumlah tahun lalu.

Sebagai perbandingan jumlah orang kaya dengan nilai kekayaan di kisaran tersebut di atas meningkat 2,39 juta orang di tahun 2018. Jika dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya yang sebanyak 2,35 juta orang, angka tersebut hanya naik 1 persen.

Baca juga: Bill Gates hingga Mark Zuckerberg, Apa Jurusan Kuliah Para Miliarder?

Lonjakan jumlah orang kaya tersebut diakibatkan ada peningkatan nilai di beberapa kelas aset pada 2019.

Misalnya saja, pasar saham Amerika Serikat cenderung bergerak menguat sepanjang 2019. Indeks saham S&P 500 menguat 28,9 persen sepanjang 2019, Nasdaq 35,2 persen dan Dow Jones 22,3 persen.

Harga saham-saham yang mengalami penguatan tersebut diakibatkan oleh bank-bank sentral di dunia hampir seluruhnya tengah fokus dengan kebijakan stimulus moneter. Beberapa bank sentral utama di dunia memutuskan untuk memangkas suku bunga mereka agar mendorong perekonomian.

Adapun Amerika Serikat menjadi rumah bagi mayoritas orang dengan nilai kekayaan di kisaran 50 juta hingga 30 juta dollar AS jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Setidaknya terdapat 969.075 orang yang masuk dalam kategori sangat kaya di Amerika Serikat pada 2019. Angka tersebut meningkat 15,9 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Mengenal Porang, Tanaman yang Bikin Banyak Petani Jadi Miliarder

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com