Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Tengah Prioritaskan Ekspor Komoditas Pertanian

Kompas.com - 20/02/2020, 18:23 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin limpo mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mengutamakan ekspor dengan sebisa mungkin menahan impor produk pangan dan pertanian.

Ia melanjutkan, hasil dari program tersebut dapat dilihat pada neraca perdagangan atau Balance of Trade (BoT).

“Keberhasilan program peningkatan ekspor pertanian ini dapat dilihat dari BoT pertanian yang cenderung positif pada 2019,“ kata Syahrul di Jakarta, Rabu (19/2/2020) dalam keterangan tertulis.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), BoT meningkat 34,72 persen, dari 1,44 miliar dollar AS pada 2018 menjadi 1,95 miliar dollar AS.

Baca juga: Ekonomi China Terguncang Corona, RI Genjot Ekspor Pisang

BoT produk pertanian juga mengalami surplus cukup tajam pada Desember 2019, yaitu meningkat 24,52 persen dibanding November 2019 dan meningkat 61,45 persen dibanding Oktober 2019.

Selain itu, Data BPS juga menunjukkan bahwa ekspor produk pertanian periode November dan Desember 2019 mengalami peningkatan cukup signifikan.

Dibanding periode November-Desember 2018 year over year (YoY), volume dan nilai ekspor produk pertanian pada November-Desember 2019 meningkat masing-masing 8,66 persen dan 10,90 persen.

Kenaikan tersebut membuat volume produk pertanian meningkat dari 7,73 juta ton menjadi 8,40 juta ton dan nilai ekspor naik dari 4,67 miliar dolar AS menjadi 5,18 miliar dolar AS.

Baca juga: Moeldoko Sebut Tak Ada Penurunan Impor dan Ekspor dari dan ke China

Syahrul mengatakan, data BPS tersebut membuktikan negara berperan dalam kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

“Negara berhasil memfasilitasi ekspor komoditas lokal dan memproteksi terjadinya impor,” kata Mentan.

Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Sistem Informatika Kementan Ketut Kariyasa mengatakan, ekspor dan surplus perdagangan produk pertanian tidak lepas dari dorongan kuat Kementan di bawah Syahrul.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ekspor dan investasi merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional yang harus ditangani secara serius," kata Ketut.

Untuk itu, imbuh dia, Kementan tengah membuat terobosan baru melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Eskpor (Gratieks).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com