Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pemerintah Targetkan Semua Lahan Pertanian di Bantaeng Masuk AUTP, Begini Caranya

Kompas.com - 10/03/2020, 18:50 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melindungi usaha petani dari bencana banjir, kekeringan, atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Untuk mendorong petani mengikuti AUTP, pemerintah pusat memberi subsidi premi asuransi tani hingga Rp 144.000 per hektar (ha).

“AUTP akan terus kami sosialisaikan ke petani. Saat ini sudah banyak petani yang menjadi anggota AUTP,” kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (10/3/2020).

Sarwo menambahkan, dengan AUTP petani yang mengalami gagal panen akan mendapat ganti rugi.

Baca juga: Pengamat Asuransi Apresiasi Program AUTP Kementan

“Dengan membayar premi Rp 36.000 per ha per musim, petani yang sawahnya terkena bencana dapat klaim (ganti) Rp 6 juta per ha,” kata Sarwo.

Target AUTP di Banteng

Atas keuntungan-keuntungan tersebut, pemerintah pusat menargetkan semua lahan pertanian di Kabupaten Bantaeng terdaftar AUTP. Jumlah kuota sementara AUTP di Kabupaten Bantaeng sendiri sebesar 5.000 ha sawah.

“Namun jika masih ada petani padi yang belum ter-cover jumlah kuota, pemerintah pusat akan menambah  kuotanya hingga semua sawah petani ter-cover,” kata Kepala Seksi Pembiayaan dan Investasi Dinas Pertanian Bantaeng Nur Qalbi Madjid, Selasa (10/3/2020).

Menurut Qalbi, selama Januari hingga Februari, sudah terdapat 1000 ha sawah yang didaftarkan pemiliknya.

Baca juga: Ada AUTP, Kini Petani Padi Tidak Lagi Khawatir Gagal Panen

“Pemerintah pusat menargetkan kami merampungkan pendaftaran AUTP paling lambat Maret 2020. Insyaallah kami optimis bisa mencapai target tersebut,” kata Qalbi.

Optimisme tersebut muncul karena di Bantaeng, terdapat dua musim tanam padi yaitu pada Oktober hingga Maret dan April sampai September.

“Hingga saat ini kami dibantu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Qalbi.

Sementara itu, perkembangan peserta AUTP sejak 2017 menunjukkan peningkatan.

Baca juga: Kesadaran Petani akan Program Asuransi Pertanian Terus Meningkat

Pada 2017, luas lahan yang didaftarkan AUTP mencapai 997.961 ha, dengan klaim kerugian 25.028 ha.

Adapun pada 2018, realisasinya sekitar 806.199,64 ha dari target 1 juta ha (80,62 persen), dengan klaim kerugian 12.194 ha (1,51 persen).

Menurut Sarwo, tren positif asuransi pertanian yang bekerja sama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) tersebut terjadi karena petani dan peternak mendapat berbagai keuntungan.

Selain nilai premi yang cukup murah, dengan AUTP petani mendapat ketenangan dalam berusaha.

Baca juga: Ikut Asuransi Pertanian, Petani Hanya Bayar Rp 36 Ribu per Hektar

“Hanya dengan seharga satu bungkus rokok, petani dan peternak bisa tidur tenang. Petani tidak takut lahannya rusak terkena banjir, kekeringan, atau terserang hama penyakit,” kata Sarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com