Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Virus Corona, BI Imbau Masyarakat Gunakan Transaksi Nontunai

Kompas.com - 24/03/2020, 18:26 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengimbau kepada masyarakat agar lebih memanfaatkan transaksi nontunai untuk pembayaran dan transfer.

Hal ini upaya mencegah penyebaran virus corona serta mengurangi interaksi sosial (social distancing).

"Kami juga mendorong masyarakat untuk lebih menggunakan nontunai dengan mempermudah SKNBI. Demikian juga mempermudah bekerja sama perbankan dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia," kata Perry melalui konferensi video, Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Baca juga: Rupiah hari Ini Bergrak Stabil, Ini Penjelasan BI

Tak hanya itu, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan perbankan juga memperpanjang berlakunya merchant discount rate (MDR) hingga September 2020.

"Dalam hal ini perbankan dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia juga menyepakati masa berlakunya MDR nol persen, yang semula dari Mei jadi September 2020," ucapnya.

Lebih lanjut, Perry memastikan ketersediaan uang kertas yang dialokasikan ke mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) perbankan selama wabah virus corona (Covid-19) tetap terpenuhi untuk masyarakat.

Sebab, BI telah memperhitungkan ketersediaan uang kertas tersebut dan telah menyalurkannya lebih dahulu ke seluruh perbankan di Indonesia.

"Di bidang sistem pembayaran, kami memastikan bahwa uang beredar atau uang kertas tersedia di ATM itu cukup. Kami sudah melakukan persediaan lebih dulu," ujarnya.

Baca juga: Transaksi Online Bank Mandiri Naik 10 Persen

Selain itu, Perry juga menjamin kebersihan dari peredaran uang kertas yang ada di perbankan sebelum digunakan oleh masyarakat.

Namun, Perry tidak merinci proses higienisnya uang tersebut hingga disalurkan.

"Kami juga memastikan uang yang beredar itu higienis. Uang yang masuk ke dalam perbankan, kami containe untuk memitigasi penyebaran itu sehingga itu bisa digunakan untuk masyarakat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com