Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Virus Corona, CEO Ini Putuskan Tak Ambil Gaji Sepanjang 2020

Kompas.com - 31/03/2020, 14:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Sejumlah CEO perusahaan global mengumumkan pemangkasan gaji mereka di tengah mewabahnya virus corona.

Sebagian gaji mereka digunakan untuk donasi atau membantu para pegawai yang terimbas langsung oleh lesunya perekonomian akibat virus tersebut.

Namun, seorang CEO mdalah memutuskan untuk tidak mengambil gajinya sepeser pun sepanjang tahun 2020.

Baca juga: Petinggi Grab Sumbang 20 Persen Gaji untuk Para Mitra

Dilansir dari FOX Business, Selasa (31/3/2020), CEO Yum Brands David Gibbs pada Senin (30/3/2020) waktu setempat mengumumkan dirinya tidak mengambil gajinya sepanjang tahun ini di tengah merebaknya virus corona.

Gajinya akan digunakan untuk memupuk lebih banyak dana tunjangan bagi para pegawai. Yum Brands mengoperasikan sejumlah jaringan restoran cepat saji, seperti KFC, Pizza Hut, Taco Bell, dan The Habit Burger Grill.

"Ini adalah tentang para pegawai yang berada di garis depan dan memastikan kami melindungi mereka," ujar Gibbs.

Yum Brands pun memberikan bonus sebesar 1.000 dollar AS atau setara sekira Rp 16,3 juta (kurs Rp 16.369 per dollar AS) untuk setidaknya 1.200 orang manajer di gerai-gerai yang dikelola.

Baca juga: Lawan Corona, Pemerintah Singapura Perpanjang Pemangkasan Gaji Pejabat

"Kami memahami bahwa kami memiliki peran penting di lingkungan kami dengan para pegawai garis depan yang melayani masyarakat di seluruh dunia, (mereka menyajikan) makanan yang aman dan terjangkau," ungkap Gibbs.

Ia juga menyatakan, lebih dari 85 persen gerai restoran cepat saji Yum Brands tetap buka di Amerika Serikat.

Gibbs pun menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan menjaga para pegawai di tengah pandemi viru corona.

Yum Brands memiliki lebih dari 1,5 juta pegawai di seluruh dunia. Menurut Gibbs, di AS saja, Yum Brands memiliki 400.000 orang pegawai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com