JAKARTA, KOMPAS.com - Zaman semakin canggih, investasi emas yang ditawarkan untuk masyarakat, termasuk generasi milenial kian mudah dan murah. Tinggal klik dari ponsel, kamu sudah bisa investasi emas secara online.
Tidak ada lagi kata susah dan ribet. Semua dapat dilakukan hanya dalam satu genggaman
tangan saja.
Emas merupakan salah satu ladang investasi favorit banyak orang karena dianggap paling
aman (safe haven). Alasannya, investasi emas memiliki keunggulan dari sisi nilai yang relatif
lebih stabil, imbal hasil cukup menggiurkan, minim risiko, serta mudah diuangkan.
Baca juga: Perbandingan Harga Emas Antam Sekarang dan Tahun Lalu, Naiknya Fantastis
Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, harga emas terbang jauh meninggalkan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun kurs rupiah yang justru melemah tajam. Harga emas pun diprediksi akan terus meningkat dalam jangka panjang.
Jangan galau, buat kamu yang ingin investasi emas secara daring atau online, pahami dulu
keuntungan dan kerugian, seperti dikutip dari Cermati.com, Minggu (5/4/2020).
Investasi emas secara online memang memberikan ‘kenikmatan’ bagi calon investor. Berikut
7 keuntungan atau kelebihan investasi emas online.
Kamu dapat melakukan transaksi jual beli emas online di manapun dan kapanpun asal terhubung dengan jaringan internet. Tidak perlu antre datang ke kantor cabang, semua dapat dilakukan secara online.
Baca juga: Harga Emas Antam Bisa Tembus Rp 1 Juta Per Gram?
Bukan hanya uang yang bisa ditransfer atau dikirim ke rekening, emas pun demikian. Dapat ditransfer ke pemilik akun lain asalkan menggunakan aplikasi atau platform yang sama.
Investasi emas online tidak membutuhkan modal ratusan, bahkan jutaan rupiah. Dewasa ini, ada e-commerce yang menawarkan investasi emas dengan modal receh, mulai dari Rp 100 saja.
Kamu atau investor dapat memantau perkembangan harga emas setiap saat secara real time. Termasuk melakukan transaksi jual atau beli emas langsung saat itu juga.
Meski investasi online, tapi kamu dapat manarik emas secara fisik. Jadi bukan abal-abal hanya virtual. Biasanya fisik emas akan dikirim ke alamat kamu, dilengkapi dengan sertifikat maupun asuransi pengiriman.
Baca juga: Apa Perbedaan Emas Batangan Antam Vs UBS?
Sistem online memang membuat segalanya jauh lebih murah, termasuk investasi emas online. Biaya-biaya investasi yang umumnya dikenakan kepada investor saat investasi secara offline, namun begitu lewat online, gratis biaya, seperti biaya administrasi.
Selain itu, jika kamu bertransaksi jual beli emas online, antara harga jual dan harga beli, selisihnya tidak terlalu jauh.
Investasi emas secara fisik selalu diribetkan dengan tempat penyimpanan. Di rumah tidak punya brankas, hanya bisa menyimpan di bawah bantal atau tempat tidur, di laci lemari yang penuh risiko kehilangan atau pencurian.
Tapi dengan investasi emas online, kamu tidak perlu memikirkan tempat penyimpanan emas tersebut. Umumnya, perusahaan tempatmu berinvestasi sudah memiliki brankas khusus.
Baca juga: Tahan Dulu Beli Emas Antam, Mengapa Begitu?
Apapun jenisnya, investasi pasti memiliki risiko. Begitupun dengan investasi emas online.
Berikut beberapa kerugian atau kelemahan investasi emas online.
Investasi emas online perlu menggunakan teknologi, salah satunya gadget atau smartphone. Sistem ini belum mampu menjangkau masyarakat yang gagap teknologi alias gaptek, di antaranya orang-orang lanjut usia, warga yang berada di desa terpencil dan terpelosok.
Padahal potensinya sangat besar.
Investasi emas online bisa dibilang sangat berisiko. Paling rawan adalah kena hacking, pembobolan, atau phising untuk mencuri akun dan menggasak semua milikmu.
Jadi kamu perlu waspada dan ketahui dulu sistem keamanan investasi emas online yang diterapkan perusahaan penyedia platform tersebut sebelum memutuskan untuk menanamkan modal.
Buka mata lebih jeli. Saat ini banyak investasi online palsu bertebaran mencari mangsa.
Jangan sampai kamu jadi korban investasi emas online bodong. Pastikan memilih
perusahaan penyedia platform investasi terpercaya dan terdaftar resmi di regulator, seperti
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Artikel ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Cermati.com. Isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.