Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Ungkap Para Pemasok Belum Ikhlas Harga Gas Turun

Kompas.com - 22/04/2020, 07:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, para pemasok gas belum ikhlas harga gas industri turun jadi 6 dollar AS per millions british thermal units (MMBTU).

Hal itu ia sampaikan saat merespons anjloknya harga minyak dunia bahkan hingga di bawah nol dollar AS. Terkait hal itu, Menperin akan lebih berhati-hati mengaitkannya dengan harga gas industri.

"Harga gas kalau kita sambungkan kita kaitkan dengan harga minyak kita harus hati-hati. Tapi saya dapat laporan supplier-supplier dari gas yang masih belum ikhlas, masih belum menerapkan harga gas industri 6 dollar AS. Jadi sekarang, kita bagaimana mengawalnya," katanya dalam konferensi video, Jakarta, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: Resmi, Harga Gas Industri Turun Jadi 6 Dollar AS Per MMBTU

Agus mengatakan, naik dan turunnya harga minyak dunia bisa sangat cepat. Oleh karena itu ia tak ingin terburu-buru mengaitkan hal itu dengan penurunan harga gas industri.

"Kalau kita lihat dalam sejarah, harga minyak dunia naik turunnya ini bisa cepat sekali. Bisa naiknya tinggi sekali dengan cepat, bisa turunnya sedikit," kata dia.

"Nanti kalau kita kaitkan, saya khawatir ketika harga minyak naik lagi, ada suatu adjustment yang baru," sambungnya.

Baca juga: Imbas Corona, Ini Proyek-proyek Infrastruktur yang Ditunda Pemerintah

Sebelumnya, harga minyak dunia anjlok tajam. Bahkan, harga minyak yang diperdagangkan di kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) sempat minus alias di bawah nol dollar AS.

Dilansir dari CNN, Selasa (21/4/2020), harga minyak di Amerika Serikat (AS) anjlok di titik terendahnya menjadi -37,63 dollar AS per barel. Itu level terendah sejak NYMEX membuka perdagangan berjangka minyak pada tahun 1983.

Baca juga: Fakta-fakta Larangan Mudik, Diterapkan 24 April hingga Tak Boleh Keluar Zona Merah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com