Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Virus Corona, Menperin Minta Pelaku Usaha Kopi Jualan via Online

Kompas.com - 23/04/2020, 14:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pelaku usaha kopi dapat menerapkan penjualan secara online. 

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah produk kopi olahan lokal maupun nasional selama pagebluk virus corona (Covid-19).

"Optimalisasi penjualan harus dilakukan berbagai macam terobosan, termasuk penjualan online," kata Agus dalam talkshow virtual bersama Tokopedia, Kamis (23/4/2020).

Baca juga: Kemenparekraf, Kemenperin, dan Tokopedia Dukung Industri Kopi Lokal

Menurut Agus, penyebaran virus corona membuat aktivitas manusia kini terbatas ruang geraknya. Akibatnya, perekonomian pun terkena imbasnya.

Ini termasuk penjualan kopi di kafe, gerai kopi, maupun restoran yang kini terbatas.

"Kita sama-sama memahami dan merasakan secara langsung fenomena Covid-19 ini telah banyak memberikan tekanan terhadap kegiatan kopi lokal atau industri kopi nasional," ujarnya.

Agus menyatakan, industri kecil dan menengah (IKM) kopi merasakan langsung dampak penurunan usaha akibat virus corona. Ia menyebut, penurunan tersebut beragam, mulai dari 50 persen, 70 persen, bahkan hingga 90 persen.

"Ini tentu dikaitkan dengan adanya pembatasan ruang gerak manusia. Ada pembatasan terhadap kafe boleh buka atau tidak, restoran, gerai kopi. Walaupun tidak tutup, pasti sepi," sambung Agus.

Baca juga: Ini Dampak Wabah Corona ke Industri Kopi

Agus juga memaparkan, kebijakan lockdown di banyak negara yang terjangkit virus corona juga memengaruhi aktivitas ekspor kopi Indonesia.

Adapun saat ini Indonesia merupakan produsen biji kopi terbesar keempat di dunia, setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.

Meskipun permintaan tidak menurun, imbuhnya, namun lockdown meyebabkan produk kopi Indonesia sulit diserap pasar internasional.

"Diterapkan lockdown pada negara-negara yang menjadi tujuan ekspor kopi kita. Nah ini juga berkaitan dengan demand global. Demand sih enggak turun, tapi karena adanya pembatasan ini akan mempersulit kegiatan ekspor yang dilakukan oleh Indonesia untuk negara market di dunia. Ini menjadi masalah. Ini sebuah challenge yang harus kita address," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com