Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Optimistis Ekspor Rumput Laut Menggeliat, Vietnam Jadi Pasar Baru

Kompas.com - 27/04/2020, 19:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Perikanan Budidaya optimistis ekspor rumput laut menggeliat di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, optimistis itu membawa pihaknya terus mendorong industrialisasi rumput laut nasional.

Sebab, rumput laut memiliki kontribusi besar terhadap nilai ekspor perikanan nasional.

Baca juga: Investasi Pengolahan Mahal, Pengusaha Pilih Ekspor Rumput Laut Mentah

“Saya rasa ekspor rumput laut ini memicu optimisme kita meski di tengah wabah Covid-19 kegiatan ekonomi perikanan masih berjalan," kata Slamet dalam siaran pers, Senin (27/4/2020).

Slamet berharap, aktivitas ekspor rumput laut akan turut menyumbang devisa ditengah dampak ekonomi akibat Covid-19 yang mempengaruhi kinerja ekonomi nasional.

Dia pun mengajak masyarakat pembudidaya untuk melakukan budidaya rumput laut dengan cara yang benar sesuai dengan SOP yang ada.

Tujuannya untuk menghasilkan produk rumput laut dengan kandungan agar (karagenan/alginate) yang bagus.

Baca juga: Ditanya Soal Jenis Rumput Laut, Menteri Edhy Malah Mencontek

Rumput laut punya peluang sangat mudah untuk dikembangkan karena biaya produksinya murah, dapat menyerap banyak tenaga kerja serta meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir," terang Slamet.

Jangkauan pasar meluas

Adapun belum lama ini, KKP telah melepas 53,5 ton ekspor rumput laut jenis Spinosum di Serang, Banten.

Rumput laut yang diekspor merupakan rumput laut dari CV Delton dalam bentuk bahan mentah kering dengan nilai ekspor mencapai Rp 700 juta.

Baca juga: Permintaan Besar, RI Incar Ekspor Rumput Laut ke 12 Negara

Pelepasan rumput laut pertanda ekspor rumput laut kian menggeliat di tengah pandemi. Apalagi, tujuan ekspor produk perikanan terus meluas ke pasar baru seperti Vietnam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com