Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gula Masih Tinggi, Mendag Siap Tindak Tegas Produsen Nakal

Kompas.com - 28/04/2020, 14:02 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perdagangan melakukan pengawasan ketat dengan membentuk tim monitoring terkait harga bahan pokok, gula yang menembus harga Rp 17.000 per kilogram di pasaran.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, tim monitoring nantinya akan bekerja sama dengan satgas pangan untuk mengawasi penjualan gula secara tidak sehat dan berjanji akan menindak tegas penjual nakal yang tidak tertib aturan.

“Kami telah membuat tim monitoring mengawasi pelaksanaan ini semua. Jangan ada pihak atau oknum yang melakuakn penjualan tidak sehat. segala yang melanggar ini menjual di atas HET akan ditindak tegas,” kata Agus melalui konferensi video, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: BI: Inflasi April 0,18 Persen, Disumbang Bawang Merah hingga Gula Pasir

Sebelumnya satgas pangan menemukan adanya pelelangan dengan harga Rp 12.900 per kilogram atau melebihi Haega Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram.

Ini kemudian menimbulkan harga di distributor menjadi Rp 15.000 per kilogram dan di pasaran Rp 17.000 per kilogram.

“Kita sepakat mengimabu agar pelelangan ini tidak boleh melebih HET di konsumen. Terutama dari produsen yang telah menjual di bawah harga, (karena) ini akan membuat harga (gula) tidak stabil,” jelas dia.

Agus mengimbau bagi produsen yang telah menerima penugasan, termasuk penugasan di luar impor, maka gula tersebut harus dilepas ke retail modern dan mengacu pada HET.

Baca juga: Ada Barang Impor, Harga Gula dan Bawang Putih Diharapkan Segera Turun

Untuk mempertahankan harga gula tidak di atas HET, produsen bekerja sama dengan distributornya agar juga mengakomodir pasar tradisional.

Selain itu, produsen juga diharapkan bisa memanfaatkan tol laut untuk mengurangi biaya dan distorsi pengiriman barang.

“Ini sudah masuk bulan puasa, harga produsen di bawah Rp 12.000 per kilogram telah dilepas dan kalau sampai ke konsumen Rp 17.000, ini bagi saya tidak sehat,” tambah dia.

Sementara itu, Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan dari evaluasi yang dilakukan ditemukan disparitas yang cukup tinggi antara distribusi retail modern dengan distribusi yang masuk ke pasar tradisional, di mana harapan konsumen harga beli adalah Rp 12.500 per kilogram.

Baca juga: Harga Gula hingga Jahe Merah Meroket, Omzet Industri Makanan Tergerus

“Kita pesan, untuk lelang yang akan datang khsususnya dari PTPN mohon untuk disesuaikan agar harganya pada saat lelang dan disalurkan ke masyarakat bisa sesuai HET sehingga kita harapkan harga gula bisa kembali normal,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com