JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengirim surat elektronik kepada para konsumennya untuk menjelaskan terkait permasalahan pencurian data yang terjadi di platformnya.
Sebelumnya,pada awal bulan Mei 2020 dikabarkan sekitar 91 juta data pengguna Tokopedia berhasil diretas oleh peretas. Data tersebut pun dijual secara bebas.
"Pada tanggal 2 Mei 2020 kami menyadari adanya pencurian data oleh pihak ketiga yang tidak berwenang terkait informasi pengguna Tokopedia," tulis William dalam suratnya, Selasa (12/5/2020).
Baca juga: Soal Kebocoran Data, KKI Gugat Menkominfo dan Tokopedia
"Selain pemberitahuan yang telah kami informasikan sebelumnya, kami ingin memberikan informasi terbaru terkait langkah-langkah yang telah kami ambil hingga saat ini untuk mengatasi kejadian tersebut," lanjut dia.
Dalam surat itu Wiliam juga menyebutkan, ada beberapa langkah yang dilakukan terkait kejadian tersebut.
Langkah itu antara lain memberikan informasi kepada seluruh pengguna Tokopedia, memulai proses investigasi dan menggandeng Menkominfo serta Badan Siber dan Sandi Negara untuk melakukan investigad mendalam.
Tak lupa William juga memberikan saran kepada penggunanya untuk selalu memastikan keamanan akun Tokopedia.
Baca juga: Respons Masalah Tokopedia, Menkominfo Janji akan Jaga Perekonomian Digital
Caranya dengan mengganti kata sandi akun Tokopedia secara berkala, tidak menggunakan sandi yang sama di platform digital dan menjaga kode One Time Password (OTP).
"Kami memahami bahwa kejadian ini menimbulkan ketidaknyamanan pada seluruh pengguna. Maka dari itu kami ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengguna Tokopedia atas dukungan Anda yang tiada henti kepada kami di tengah tantangan kali ini," tutup William dalam surat tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.