KOMPAS.com - Indonesia memiliki potensi lahan rawa sebesar 33,4 juta hektar (ha). Namun, terdapat beberapa faktor pembatas dalam pengelolaannya.
Faktor pembatas tersebut seperti tingkat kesuburan lahan yang rendah dan kemasaman tanah tinggi rezim air yang fluktuatif.
Akibatnya, genangan air akan tinggi pada saat banjir atau pasang, serta dangkal dan mengalami kekeringan pada saat musim kemarau.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong seluruh daerah agar melakukan optimasi lahan (opla) rawa.
Baca juga: Mentan: Optimasi Lahan Rawa Jadi Jawaban Ketahanan Pangan Indonesia
Guna membantu meningkatkan produktivitas tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pun meninjau dua lokasi optimasi lahan (opla) rawa di Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala dan Desa Manarap Baru, Kecamatan Kertak Hanyak, Kabupaten Banjar.
Mentan SYL mengatakan, selain permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya, infrastruktur lahan dan air juga masih sangat terbatas dan belum berfungsi dengan optimal.
"Biaya usaha tani di lahan rawa juga tinggi," ujar Mentan SYL dalam rilis yang Kompas.com terima, Sabtu (16/5/2020).
Baca juga: Mentan: Optimalisasi Lahan Rawa Jadi Jawaban untuk Memastikan Ketahanan Pangan
Ia melanjutkan, rendahnya produktivitas tanaman di daerah rawa dapat disebabkan oleh kurangnya suplai air ke sawah dan pupuk dolomit untuk menyuburkan lahan.
Namun, ia percaya bahwa teknologi, riset, pupuk yang bagus, dan mekanisasi pertanian, lahan rawa dapat dimaksimalkan dengan sistem yang lebih baik.
"Maka diperlukan upaya optimasi lahan pertanian rawa menjadi lahan produktif, yaitu melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan," jelas Mentan SYL.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.