Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan: Optimasi Lahan Rawa Jadi Jawaban Ketahanan Pangan Indonesia

Kompas.com - 15/05/2020, 16:35 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketersediaan pangan untuk rakyat merupakan hal mutlak yang harus disiapkan pemerintah. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun menyetujui hal tersebut.

“Kementerian Pertanian (Kementan) didukung pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan bahan pangan untuk masyarakat Indonesia,” kata Syahrul, seperti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/5/2020).

Lebih lanjut Syahrul mengatakan, optimasi lahan rawa merupakan jawaban dari ketersediaan dan ketahanan pangan Indonesia di masa depan.

“Salah satu cara mengelola lahan rawa dalam upaya meningkatkan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) adalah optimasi lahan rawa. Indonesia memiliki potensi lahan rawa seluas 33.4 juta hektar (ha),” kata Syahrul.

Baca juga: Mentan: Optimalisasi Lahan Rawa Jadi Jawaban untuk Memastikan Ketahanan Pangan

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, perbaikan sarana dan prasarana menjadi salah satu fokus program optimalisasi lahan rawa.

Hal tersebut juga mencakup perbaikan infrastruktur saluran air ke sawah, serta ekstensifikasi lahan melalui cetak sawah baru.

Namun, tidak dipungkiri terdapat banyak kendala dalam mewujudkan hal tersebut, seperti rendahnya kesuburan lahan, tingginya kemasaman tanah, serta rezim air yang fluktuatif.

Optimasi lahan rawa pertanian dilaksanakan dalam rangka perbaikan infrastruktur lahan dan air, dengan prioritas perbaikan tata air mikro, rehabilitasi atau pembangunan pintu-pintu air, serta peningkatan kualitas atau kesuburan lahan rawa,” kata Sarwo.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Pertanian, Kementan Optimalkan Lahan Rawa di 14 Provinsi

Sejauh ini, 7,4 juta ha lahan sawah eksisting telah dimanfaatkan dengan maksimal.

Optimasi lahan di Pulang Pisau

Salah satu kegiatan optimasi lahan yang dilakukan Kementan berlokasi di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.

Pada 2019, lahan seluas 9.500 ha di Kabupaten Pulang Pisau sudah diolah, sedangkan pada 2020, lahan yang diolah mencapai 1.200 ha.

Dalam kunjungan kerjanya, Syahrul pun meninjau lokasi optimasi lahan rawa di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Pada kesempatan tersebut Syahrul mengatakan, masih ada potensi optimasi lahan.

“Ada potensi sekitar 7.376 ha lagi untuk dioptimalkan menjadi pengembangan produksi pertanian,” kata Syahrul.

Baca juga: Berkat Optimalisasi Lahan Rawa, Luas Tanam Padi di Banjar Meningkat 5 Kali Lipat

Dalam kegiatan yang berlangsung di Blok A Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau tersebut, Syahrul juga melaksanakan tanam padi serentak pada hamparan sawah seluas 104 ha dengan varietas inpari 42, inpari 32 dan hibrida supadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com