Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

392.338 Korban PHK Tercatat Jadi Peserta Kartu Prakerja

Kompas.com - 20/05/2020, 05:57 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, hingga saat ini terdapat 392.338 peserta Kartu Prakerja merupakan korban Pemutusan Hubungan Kerja (Covid-19) akibat pandemi virus corona.

Secara lebih rinci dirinya memaparkan, dari gelombang I, terdapat 168.111 peserta yang lolos mendapatkan program Kartu Prakerja, dengan 161.512 di antaranya merupakan korban PHK.

Adapun pada gelombang II, terdapat 288.154 orang peserta dengan 132.642 orang yang merupakan korban PHK. Sementara pada gelombang III dengan jumlah peserta 224.615 orang, 98.184 merupakan korban PHK.

Baca juga: Terbukti Melanggar, Kemenhub Bekukan Izin Terbang Beberapa Rute Batik Air

"Dari jumlah ini sebagian adalah yang diusulkan oleh Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan), karena itu kami menggunakan accuration. Sehingga ini saya tekankan, perlu adanya toleransi, tidak perlu selfish (egois) kalau misalnya kita bukan terdampak, ya jangan mendaftar sekarang. Kita dahulukan saudara yang terdampak untuk bisa menenerima manfaat," kata Denni dalam diskusi online yang dilakukan Indef, Selasa (19/5/2020).

Adapun berdasarkan survei yang dilakukan oleh manajemen pelaksana menunjukkan, dari jumlah orang yang tercatat sebagai peserta Kartu Prakerja, sebanyak 61 persen di antaranya laki-laki dengan 39 persen lainnya perempuan.

Rentang usia peserta Kartu Prakerja mayoritas adalah 18 tahun hingga 34 tahun.

"Sehingga sesuai dengan target grup sejak awal. Untuk tingkat pendidikan mayoritas SMA sederajat," ujar Denni.

Baca juga: Soal Penumpukan Penumpang, Kemenhub Layangkan Surat Peringatan Ke AP II

Selain itu, sebagian besar peserta menggunakan uang insentif pasca pelatihan yang diberikan pemerintah sebesar Rp 600.000 di bulan pertama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti untuk makan, transportasi, dan kebutuhan lain.

Peserta juga menggunakan uang insentif untuk modal usaha hingga untuk mambayar cicilan kredit atau utang.

"Yang pertama, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari itu 90 persen, kemudian sebanyak 25 persen untuk modal usaha karena sudah banyak yang mulai jualan kue, pudding, dan lain-lain," kata dia.

Baca juga: Dari 3.000 Materi Pelatihan di Kartu Prakerja, yang Laku Hanya 1.010

"Kemudian ada juga yang menggunakan uang insentif untuk menabung itu sebanyak 23 persen dan ada juga yang untuk membayar kredit atau utang 16 persen. Ini mereka bisa memilih lebih dari satu (opsi dalam survei)," sambungnya.

Denni mengatakan, saat ini sudah ada 300.000 orang yang telah mendapatkan kucuran insentif pasca pelatihan program Kartu Prakerja sebesar Rp 600.000. Sehingga, total anggaran yang telah digelontorkan untuk insentif sebesar Rp 180 miliar.

Adapun secara lebih rinci Denni menjelaskan, hingga gelombang III, terdapat 680.000 orang yang menjadi peserta program Kartu Prakerja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 530.000 peserta telah melakukan transaksi dan 350.000 di antaranya telah menuntaskan pelatihannya.

Baca juga: Peserta Kartu Prakerja Pakai Uang Insentif untuk Kebutuhan Sehari-hari hingga Bayar Utang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com