Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jaga Stabilitas Pangan, Kementan Terus Optimalisasi Lahan Rawa

Kompas.com - 24/05/2020, 19:11 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan optimasi lahan rawa (Opla) di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Sumatera Selatan (Sumsel) untuk menjaga ketersediaan ketahanan pangan.

Program itu sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo agar melakukan upaya peningkatan produksi pangan nasional pasca Covid-19.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan siap membantu program opla untuk menjaga ketersediaan ketahanan pangan Indonesia, di tengah pertumbuhan penduduk yang semakin cepat.

Namun demikian, Kementerian Pertanian akan berfokus pada 164.000 hektare (ha) lahan yang digunakan saat ini atau eksisting sebagai tahap awal.

Baca juga: Dukung Pangan Nasional, Kementan Distribusikan 46,27 Persen Pupuk Bersubsidi

"Karena lahan tersebut memang existing sudah bisa kita lakukan intervensi dalam waktu atau agenda secepatnya,” ujar Mentan SYL.

Menurut dia, hal ini dilakukan sambil menunggu pematangan lahan sesuai yang direncanakan oleh Menteri Koordinasi (Menko) perekonomian sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk lahan di atas 250 - 300 ribu ha.

Limpo juga telah menyiapkan program intensifikasi lahan rawa yang sudah ada, agar produktivitas dan indeks pertanamannya naik.

Hal itu disampaikan oleh Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, Minggu (24/05/2020).

Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Kementan Optimalkan Pemanfaatan Lahan Rawa

"Selain itu juga melakukan kegiatan ekstensifikasi atau cetak sawah baru serta terus mengenjot pemanfaatan cetak sawah di tahun tahun sebelumnya," tambah Sarwo Edhy.

Pada kesempatan itu, ia mengatakan, lahan rawa di Sumatera Selatan seluas 235.351 ha seluruhnya bisa dilakukan intensifikasi.

"Sedangkan di Kalimantan Tengah terdapat lahan rawa seluas 198.204 Ha, seluas 119.062 Ha bisa dilakukan intensifikasi," sambungnya.

Ia mengatakan, Kalteng diharapkan bisa mencetak sawah baru seluas 79.142 ha dari kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan rawa ini, sehingga diperkirakan bisa ada tambahan produksi padi sekitar 2,8 juta ton.

Baca juga: Laboratorium Hewan Kementan Disulap untuk Uji Virus Corona

"Perbaikan sarana dan prasarana merupakan salah satu fokus program optimasi lahan rawa. Termasuk, perbaikan infrastruktur saluran air ke sawah serta ekstensifikasi lahan melalui cetak sawah baru," katanya.

Namun demikian, ia mengaku terdapat banyak kendala dalam peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas lahan rawa.

Kendala tersebut seperti kesuburan lahan yang rendah dan kemasaman tanah yang tinggi, serta rezim air yang fluktuatif atau tidak stabil.

Halaman:


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com