Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengarkan Pengusaha dan Pekerja, Satgas Covid-19 DPR Berupaya Cari Solusi Hadapi New Normal

Kompas.com - 30/05/2020, 07:49 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badannya maju, condong ke arah meja, tanda antusias, saat bicara tentang perlunya pemerintah membantu dunia usaha. Koordinator Satuan Tugas Covid-19 DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, berbicara dengan intonasi tegas.

“Kami, DPR, akan menggelar rapat gabungan untuk membantu kelanjutan dunia usaha di tengah pandemi (Covid-19),” kata Dasco, Jumat (28/5/2020).

Janji Dasco untuk membantu pengusaha itu diucapkan di dalam pertemuan di ruang rapat Kadin, di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan. Pertemuan di lantai 29 itu dihadiri Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani, dan sejumlah pengusaha lainnya.

Keluh kesah pengusaha disampaikan blak-blakan kepada Satgas Covid-19 yang dipimpin Dasco. Mulai dari 80 juta orang di sektor pariwisata yang menganggur, sampai bicara uang yang hilang hingga Rp 1.000 triliun karena terdampak Covid-19.

“Ini baru 2,5 bulan. Kita masih butuh waktu 6 bulan untuk pemulihan,” kata Rosan.

Baca juga: Pengusaha Wanti-wanti Pemerintah soal Timing New Normal

Kondisi ini tak cuma menghantam manufaktur, tapi juga ritel, tempat UKM bernaung. Kondisi dilematis memang dihadapi pengusaha di tengah pandemi.

“Susah juga buka ritel, kalau ada yang beli. Kalau enggak? Daya beli sekarang susah juga. Kalau tidak buka, tidak membuka kesempatan menggerakan ekonomi,” katanya.

Ia menuturkan, pemerintah sebaiknya menolong juga swasta, baik UKM atau perusahaan besar. “Pokoknya, yang bisa nolong banyak orang,” katanya.

Apalagi, para pengusaha sudah seperti kehilangan harapan ketika bantuan dan stimulus justru lebih banyak ke perusahaan BUMN.

“Kami ini mau dikemanain?”ujarnya.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menerima Satgas Lawan Covid-19 DPR RI di Menara Kadin, Jumat (29/5/2020)Dok. Kadin Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menerima Satgas Lawan Covid-19 DPR RI di Menara Kadin, Jumat (29/5/2020)
Semua urusan, kata Rosan, tetap business as usual. Sayangnya, pendorong atau pemicunya tidak bisa terjamin.

“Akibatnya, kita keteteran, bingung mau gimana,” keluhnya.

Satu jam mendengar keluh kesah, Dasco langsung memutuskan, DPR bakal membuat rapat gabungan pekan depan.

“Kami ingin bantu, itu prinsipnya. Semua buat negeri ini, ”katanya.

Rencananya, DPR RI akan mengundang sejumlah stakeholder seperti bank pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Menteri Keuangan. Dari dunia usaha, ia melanjutkan, akan diundang Kadin dan asosiasi serta serikat pekerja.

Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, usai melakukan kunjungan ke Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Kamis (28/5/2020). DOK. DPR RI Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, usai melakukan kunjungan ke Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Kamis (28/5/2020).
Satgas Covid-19 DPR dalam sepekan bersafari ke sejumlah kementerian dan lembaga. Pada Jumat (22/5/2020) pekan lalu, Satgas mengunjungi Bandara Soekarno Hatta.

Satgas juga berkunjung ke Kementerian Kesehatan pada Selasa (26/5/2020). Lantas, Rabu (27/5/2020) dan Kamis (28/5/2020) ke Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian BUMN.

Kini, giliran bertemu dengan para pelaku usaha, baik pemilik maupun pekerjanya, termasuk di Kementerian Perdagangan, membahas pasar tradisional.

“Ada beberapa hal yang kami dapatkan dari mendengar semua pihak. Ini harus dibicarakan lagi. Harus kita bicarakan segera. Sebelum New Normal dimulai,” kata dia.

Momentum tepat

Serikat buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai saat ini mestinya new normal ditunda dulu.

“Sebaiknya pemerintah dan DPR fokus dulu selesaikan Covid-19. Kasus ini belum turun kurvanya,” kata Said Iqbal, Ketua KSPI saat bertemu Satgas Covid-19.

Dia khawatir karena saat ini sudah puluhan buruh meninggal di pabrik karena Covid-19.

Ia menegaskan, urusannya memang pelik. Serikat pekerja juga tak bisa membiarkan ekonomi tidak bergerak. Apalagi, pemutusan hubungan kerja sudah jadi hal yang mencemaskan.

‘Sebelum Covid-19, sudah ribuan kena PHK karena bahan baku industri yang 70 persen masih impor berhenti suplainya. Terutama dari Tiongkok.

“Tiongkok tidak mau kirim bahan baku,” kata dia.

Menanggapi hal itu, Satgas Covid-19 mencoba mencari jalan tengah. Dalam rapat gabungan pekan, DPR berharap ada solusi bagi semua pihak terkait penerapan kenormalan baru.

“Ini sudah kami dengar semua hari ini. Pelaku usaha, pekerja,” kata Dasco

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com