Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pertamina Nekat Lanjutkan Megaproyek Kilang di Tengah Pandemi

Kompas.com - 05/06/2020, 15:58 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menyatakan pembanguan megaproyek kilang dengan total investasi sekitar 48 miliar dollar AS terus berjalan di tengah pandemi Covid-19.

Pembangunan megaproyek kilang yang dikenal RDMP dan GRR itu juga tidak terpengaruh dengan anjloknya harga minyak dunia saat ini.

Direktur Megaproyek & Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan. pembangunan kilang ini merupakan proyek strategis yang memberikan manfaat besar untuk masyarakat dan ekonomi nasional.

Baca juga: Telkom Raih Laba Bersih Rp 18,66 Triliun, Pengamat Nilai Manajemen Sudah On the Right Track

Pembangunan kilang merupakan proyek dengan investasi yang besar," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (5/6/2020).

Ignatius mengatakan, meski mahal namun pembangunan kilang Pertamina memberikan multiplier effect bagi pembukaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi nasional.

Pertamina yakin RDMP dan GRR akan menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 130.000 orang saat konstruksi dan sekitar 10.000 orang saat operasi.

Pertamina juga menyatakan, hasil studi menunjukkan multiplier effect kilang bagi lapangan pekerjaan akan memberikan dampak 17 kali lipat sehingga membuka jutaan pekerjaan di berbagai sektor.

Baca juga: Pasangan Baru Menikah Ingin Segera Punya Rumah? Simak Tips Ini

“Di saat pandemi, maka RDMP dan GRR memberikan peluang lapangan kerja bagi masyarakat, karena itulah, Pertamina tetap menuntaskan pengerjaan kilang dengan penerapan protokol kesehatan dan mengedepankan teknologi digital,” kata Ignatius.

RDMP dan GRR juga diyakini Pertamina akan memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas produk BBM yang lebih ramah lingkungan.

Ignatius mengatakan, dengan adanya RDMP dan GRR, maka Indonesia tidak akan lagi tergantung dengan impor BBM.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Terbaru, Ini Posisi yang Dicari

"Bahkan akan menjadi eksportir BBM terutama solar dan avtur yang diprediksi stoknya lebih besar,” ucapnya.

Dengan memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), proyek kilang tersebut diyakini menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Dirut Garuda: 135 Pilot Garuda Bukan Di-PHK, tapi Dipercepat Masa Kontrak Kerjanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com