Kebanyakan, kasus penipuan saat belanja online terjadi ketika transaksi dilakukan di luar platform terpercaya.
Dengan berbelanja di platform terpercaya, seperti Shopee, kejadian seperti itu dapat dihindari. Platform belanja online terpercaya memiliki sistem canggih untuk melindungi pembeli atau penjual dari penipuan.
Misal pembeli mendapat barang yang tidak sesuai ekspektasi atau barang tidak pernah sampai, kasus itu bisa diurus dan biaya yang sudah dibayarkan bisa kembali lagi.
2. Rutin ganti kata sandi dan tidak membagikan kode OTP
Salah satu kekhawatiran menyimpan uang di e-wallet adalah peretasan. Namun, peretasan sebenarnya bisa dihindari.
Cara untuk menghindari peretasan, salah satunya adalah rutin mengganti kata sandi, setidaknya sebulan sekali.
Andai peretas tahu kata sandi, ia masih belum bisa membobol e-wallet karena masih ada one time password (OTP) yang harus dimasukkan.
Oleh karena itu, jangan sampai memberi tahu kode OTP jika ada yang meminta. Hanya pemilik akun yang berhak mengetahuinya.
3. Menjaga rahasia data pribadi
Untuk meminimalkan risiko peretasan atau pencurian di akun e-wallet, satu hal yang harus dilakukan adalah menjaga rahasia data pribadi.
Data itu meliputi alamat email, kata sandi, termasuk OTP, sehingga perlu kewaspadaan ketika ada pihak tertentu yang tiba-tiba menanyakan data tersebut.
Dengan menjaga kerahasiaan data pribadi, peretas akan kesulitan untuk bisa membobol akun e-wallet.
Terlebih, saat ini platform belanja online dan penyedia e-wallet makin canggih, sehingga tidak ada lagi celah pihak lain untuk melakukan peretasan.
Baca juga: Bermaksud Beli Masker Buat Cegah Corona, Wanita Ini Malah Jadi Korban Penipuan Online
ShopeePay salah satunya. Fitur layanan uang dan dompet elektronik terintegrasi di Indonesia yang berada di aplikasi Shopee ini memberikan keamanan maksimal kepada pelanggannya.
Hal itu bisa terjadi karena ShopeePay telah resmi mendapat lisensi dari Bank Indonesia sejak Agustus 2018.