Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/06/2020, 17:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth, Ivan Jaya mengatakan, diversifikasi aset merupakan salah satu cara yang mampu menyelamatkan investor di kondisi apapun.

Ini utamanya saat pandemi virus corona atau Covid-19.

Pasalnya, pandemi Covid-19 volatilitas diperkirakan masih akan tinggi dalam beberapa bulan ke depan, jika pandemi Covid-19 belum kunjung usai.

Baca juga: Mau Investasi Saat Pandemi, Pilih Reksa Dana Atau Obligasi?

Tapi, diversifikasi aset yang seperti apa?

Ivan menyarankan, investor perlu menyesuaikan alokasi aset portofolionya. Untuk investor dengan profil risiko balanced misalnya, direkomendasikan untuk sementara mengurangi porsi saham dan mengalihkannya ke obligasi.

"Tujuannya untuk menurunkan tingkat volatilitas portofolio, proporsinya adalah 25 persen reksa dana saham, 40 persen reksa dana pendapatan tetap (obligasi), dan 35 persen reksa dana pasar uang," saran Ivan dalam siaran pers, Selasa (16/6/2020).

Sementara untuk investor dengan profil risiko agresif, kata Ivan, idealnya memiliki portofolio yang terdiri dari 60 persen reksa dana saham, 25 persen reksadana pendapatan tetap, dan 15 persen reksa dana pasar uang.

"Jangan lupa agar tetap aman, investasi dari rumah saja melalui digital. Bisa dari internet maupun mobile banking," tutur Ivan.

Baca juga: Simak, 3 Tips Aman Investasi di Tengah Virus Corona

Ivan melanjutkan, stabilitas dan ketahanan ekonomi RI lebih baik dibanding krisis tahun 1998 dan tahun 2008.

Sebagai contoh, inflasi saat ini stabil dan terjaga rendah di kisaran 3 persen, beda dengan inflasi tahun 2008 yang sebesar 12 persen maupun tahun 1998 sebesar 82 persen.

Selain itu, cadangan devisa RI jauh lebih besar sehingga dapat dijadikan amunisi untuk menjaga stabilitas rupiah.

 

 

Tercatat, cadangan devisa RI per akhir Mei pada level 130,5 miliar dollar AS. Berbeda jauh dengan cadangan tahun 2008 sebesar 50 miliar dollar AS dan tahun 1998 sebesar 17 miliar dollar AS.

Kondisi fundamental RI yang cukup baik ini, lanjut Ivan, dapat membuat investor asing kembali melirik Indonesia sebagai salah satu negara emerging market.

Baca juga: Ini 10 Keuntungan Investasi ORI017

Apalagi, pasar obligasi menawarkan tingkat imbal hasil cukup aktraktif sekitar 5,16 persen.

"Pasar saham juga akan mendapat angin segar sejak mulai dibukanya kembali ekonomi di berbagai negara karantina. Ini menandakan akan dimulainya pemulihan ekonomi dan bisa dijadikan momentum untuk berinvestasi jangka panjang," pungkas Ivan.

Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja -24,54 persen sepanjang 2020. Tapi sepanjang Mei, IHSG melanjutkan rebound dengan kenaikan tipis 0,79 persen dibanding April 2020.

Sementara itu, kinerja pasar obligasi lebih unggul dibanding pasar saham. Tercatat, Bindo Index berkinerja 1,38 persen sepanjang 2020 dan mencatatkan kenaikan 2,57 persen pada bulan Mei.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Whats New
Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi

Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Whats New
Komut: Keuangan Asabri Sudah Sehat Kembali

Komut: Keuangan Asabri Sudah Sehat Kembali

Whats New
Erick Thohir Rombak Direksi IFG, Hexana Jadi Dirut, Mantan Bos BTN Jadi Wadirut

Erick Thohir Rombak Direksi IFG, Hexana Jadi Dirut, Mantan Bos BTN Jadi Wadirut

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Whats New
[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

Whats New
Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes RI untuk AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes RI untuk AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Whats New
Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Whats New
Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+